Hai semua, benar-benar tidak
terasa sudah hampir satu tahun aku tidak melanjutkan tulisan ini, yaitu diary
selama KKN. Namun syukurnya ada beberapa tulisan yang kucantumkan tanggal dan waktunya.
Kegiatan ini sudah lama sekali,
tepatnya bulan Januari 2016, awalnya aku ragu untuk mengikuti matakuliah ini.
Karena selama kurang lebih satu bulan aku harus mengabdikan diri disebuah desa
terpencil. Beruntungnya jumlah SKS yang tersisa masih bisa mendaftarkan
matakuliah ini. Karena mendadak, aku langsung bertanya kepada beberapa temanku yang sudah setengah jalan
mengurus administrasi. Semua langsung kusiapkan dengan teliti. Surat
pernyataan, angket, tanda tangan, hardcopy sks, tidak lupa foto berukuran 3x4
kumasukkan kedalam map berwarna pink. Kegiatan ini tadinya wajib untuk diikuti
sebelum ada kejadian kecelakaan di sebuah sungai dekat bendungan daerah suka
bumi yang menelan 1 orang mahasiswi karena terbawa arus, namun sekarang sudah
menjadi matakuliah pilihan.
Peraturannya adalah nanti dari
setiap kelompok akan terdiri dari sepuluh orang dengan jurusan yang
berbeda-beda dari setiap fakultas yang berbeda pula. Namun tahun ini ternyata
peraturan sedikit diubah, setiap fakultas boleh mengirimkan 2 orang dari
jurusan yang sama. Maka dari itu aku bisa bersama teman satu jurusanku untuk
melewati KKN ini.
Ketika hendak mengumpulkan, aku
mencari teman yang belum memiliki pasangan. Pada waktu itu adalah hari terakhir
pengumpulan berkas. Karena terburu-buru desi temanku akhirnya memilih aku untuk
menjadi pasangan KKNnya. Dengan kata lain sebenarnya dia terpaksa hehe.
Seharusnya dia bersama Shinta, karena Shinta mengumpulkan berkas terlambat dan
tidak mengtahui kabar perubahan peraturan itu akhirnya dia menjalani KKN
sendirian. Maaf ya shinta, seharusnya desi yang bersama kamu. Namun apakah ini
sebuah takdir?
Desi adalah teman satu jurusan
denganku , ia adalah wanita berkerudung dengan kulit hitam manis yang memiliki
sifat dewasa, sifat itu aku ketahui dari Shinta. Setelah mengumpulkan berkas,
pengumuman kelompok akan disampaikan beberapa hari setelahnya. Aku mendapatkan
delapan teman baru dari jurusan lain, empat dari Fakultas MIPA, dua dari
Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan yang terakhir dua dari Fakultas Ekonomi. Kami
akan tinggal bersama di Desa Cicinde Utara, Karawang.
Kami membuat group di Whatsapp,
aku tidak begitu aktif didalam group tersebut karena aku merasa belum mengenal
mereka terlalu dekat. Kami mengadakan janji untuk bertemu membicarakan survey,
tibalah hari pertemuan itu, saya bertemu dengan tiga teman baru, mereka adalah
Shifa, Tiara dan Nofia. Shifa yang kemudian saya panggil Cipa ini adalah wanita
dewasa dengan ukuran sedikit mini, imut dan lucu, saya senang mengenalnya, dia
adalah seseorang yang asik ketika sedang berbicara. Tiara teman dekatnya,
berbeda dengan Cipa, tiara memiliki tubuh agak lebih besar dari saya, ia
memakai kerudung panjang dan memiliki suara unik, sifatnya yang periang membuat
hari-hari saya terasa tidak membosankan akibat celetukkan-celetukkannya itu
apalagi jika sudah berduet dengan Nopia. Ya saya memanggilnya Nopia, dia adalah
seseorang yang ceplas-ceplos, kekepoannya sangat besar, sampai ternyata dia
pernah men stalk semua anggota group satu persatu, wanita ini benar-benar
berisik, banyak candaan yang ia lontarkan dan membuat semua orang terpingkal,
suasana akan selalu ramai karena kehadirannya.
Di kemudian hari, kami mengadakan
pertemuan lagi, yang diadakan di kampus B UNJ di sebuah pendopo kecil berwarna
hijau dekat kantin. aku datang terlambat, semua sudah selesai dibahas, namun
beberapa orang masih stay disana, aku
bertemu dua teman baru dari FIK, Tria dan Adyatna namanya. aku hanya berkenalan
dan belum mengetahui bagaimana mereka. Sampai tibalah hari dimana semua
mahasiswa KKN berkumpul untuk melakukan pembekalan. Aku lagi-lagi datang
terlambat, tapi terlihat dua pria masih duduk-duduk didepan tempat registrasi, aku
pun menyuruh mereka untuk segera masuk, tapi mereka menolak, yasudah akhirnya
aku masuk dan bertemu dua teman baru lainnya yaitu Waskita dan Bayu.
Waskita
ini adalah seseorang yang paling dekat denganku selama di Cicinde, dia adalah
wanita yang dewasa, sifatnya yang ke ibuan dan perkataannya yang lembut
membuatku lebih sering cerita kepadanya, tapi seiring berjalannya waktu waskita
terkontaminasi juga dengan kami, hari demi hari dia menjadi seseorang yang
ceplas ceplos dan kadang-kadang bisa melucu juga. Adapula bayu, hemmm..
bagaimana mendeskripsikannya, di awal perkenalan ia terlihat tidak banyak
bicara, aku pikir setelah beberapa hari ia akan lebih sering mengobrol dengan
kami, ternyata tidak! Dia benar-benar pendiam, lebih dari sekadar pendiam
malah.
Selesai pembekalan, kelompok kami
dipanggil oleh dosen yang akan membimbing kami selama kegiatan berlangsung,
semua sudah berkumpul, kecuali tiga orang, mereka adalah Tria, Adeng dan Isfan.
Mataku kemudian memutar ruangan tersebut, dibalik kerumunan orang terlihat dua
orang yang sepertinya aku kenal karena telah ku temui dekat meja registrasi,
mereka menuju pintu keluar, aku buru-buru berjalan dan mendapati baju mereka
berdua lalu aku tarik agar mereka ikut bergabung rapat.
Tria adalah ketua
kelompok kecil kami, dibalik sifatnya yang suka nyeletuk dan suaranya yang
cempreng, dia merupakan seseorang yang cukup dewasa. Aku pikir aku tidak bisa
mengandalkannya sebagai ketua, ternyata aku salah. Adeng alias adyatna ini
adalah sahabatnya, dia benar-benar menyayangi tria, terlihat ketika mukanya
tidak begitu ceria karena tria tidak ikut di hari pemberangkatan menuju desa.
Dia akan menurut apa yang dikatakan sahabatnya itu, dibalik kelakuan
ikut-ikutannya itu dia merupakan sosok yang lucu, yang membuatnya semakin lucu
adalah gerakan tubuhnya, seolah ia sedang berada di dalam acara lawak, setiap
harinya dia akan selalu membuat kami tertawa terbahak-bahak bahkan hingga napas
kami tersendat.
Yang terkahir adalah Isfan, aku
hampir tidak ingat kapan aku pertama kali bertemu dengannya, karena memang dia
seseorang yang tidak terlalu dekat denganku. Bayu dan isfan memiliki sikap yang
hampir sama, yaitu diam dan menyendiri. Pertama aku melihatnya ketika didalam
bis keberangkatan. Aku tidak begitu terlalu memperdulikkannya, nanti juga kenal
dengan sendirinya.
Aku menuliskan beberapa diaryku
selama disana, yaa beginilah ceritanya...
Sabtu, 16 January 2016 , 23.06 WIB
Day one
Hari yang cukup melelahkan. Hari
ini adalah hari dimana aku berangkat KKN, Kuliah kerja nyata. Karena persiapan
yang memang agak ngga niat dan dengan waktu yang super mepet. Aku berhasil
menyelesaikan persiapan barang-barang dr pukul 9 sampai 2 malam.
Kemudian bangun pukul 4. 50
dibangunin mamah, aku mendadak kaget karena telat bangun. Tapi anehnya kesyokan
tadi hanya formalitas saja, karena pada ujungnya aku tetap bergerak lambat dan
mengecek hp sebelum mandi. Setelah itu aku mempersiapkan segala sesuatunya, ku
check lagi dan lagi barang-barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal. Lalu
kira-kira pukul 5.45 aku berangkat, diantar mamah dan papah. Aaa sosweet.
Mereka mengantarku sampai depan
bis untuk menaruh barang, lalu kami
pergi ke kantin blok m untuk membelikan bekal untukku. Setelah itu kami
berpisah, aku mencium pipi mamah dan papah lalu berpamitan.
Bis mulai jalan menuju desa
cicinde utara sekitar pukul 8.30. kami sangat menikmati perjalanan, karena kelompok
3 tidak berhenti2 tertawa. Saling mengejek. Tiba pukul 12 di kantor kepala
desa, namun beliau sedang tidak di tempat, akhirnya kami memutuskan untuk
menaruh barang barang terlebih dahulu di homestay
kami.
Kegiatan hari ini adalah sekitar
pukul 1 kami akhirnya mengobrol dengan kepala desa di rumah bu iim sekertaris
desa. Kemudian pukul 2 siang kami makan siang di homestay lalu tertidur sampai
sore. Pada pukul 5 sore kami mandi dan sholat asar dilanjutkan sholat magrib.
Dan pukul 8.30 malam kami rapat besar di homestay
lak-laki.
Rapat yang cukup sengit. Aku
merasa terdzolimi hahaha karena beberapa pendapatku selalu dtolak dan diserang oleh
ketua kelompok besar dan beberapa orang. Namun pada dasarnya aku berargumen
untuk memperjuangkan biaya yang menurutku agak tidak masuk akal. Masalah tidak
berhenti sampai dsitu saja namun berlanjut di group whatsaapp
Ah sial!
Tetapi semua selesai dengan
kepala dingin. Alhamdulillah. Akupun berdoa kepada Allah, lancarkanlah segala
sesuatunya selama kami kkn didesa ini. Lindungilah kami dari mara bahaya. Semoga
kami sukses menjalankan setiap prokernya. AMIN.
Salam dalida yang udah ngantuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar