17 Januari 2016, 22.16 WIB
Day two
Kegiatan dimulai pukul setengah
lima pagi. Setelah tidur yang kurang menenangkan akibat rasa takut yang selalu
menghampiri. Takut rumah dibobol takut rumah dimalingin hahaha maklum memang
kami tinggal dirumah warga dan isi rumah kami semuanya perempuan. Sangat riskan
untuk warga baru dari kota yang tinggal didesa.
Alhamdulillah satu hari kemarin
telah dilalui.
Pagi ini setelah sholat subuh,
aku dan shifa pergi ke tukang nasi uduk dan lontong sayur yang berada 2 rumah
disamping rumah yang kami tumpangi. Saya membelikan nasi uduk untuk titipan
teman, harga nasi uduk yang kemarin ibu atun (tukang urut) sebutkan adalah
sebesar 3 ribu, namun pada kenyataannya saya diberi harga 5 ribu dan saya
membeli lontong sayur yang dihargai 5 ribu pula. Ibu tersebut agak ragu ketika
menyebutkan harga, saya curiga bahwa warga sudah bersekongkol untuk menaikkan
harga karena mereka tahu kami datang dari Jakarta. Padahal mah aslinya juga
kita ngirit-ngirit ngga punya duit :’) sebelumnya saya membeli detergen seharga
8 ribu padahal ketika warga asli membeli 5 ribu saja dia masih mendapat
kembalian 1rb hfff.
Setelah itu saya mengantri mandi,
hari ini adalah hari keberangkatan ketua kelompok saya, yaitu Tria. Dia tiba di
karawang sekitar pukul 11 diantar oleh ibunda tercinta dan kakak kakaknya.
Kabar gembira. Dia membawakan
kita 10 nasi padang 2 dus aqua dan cemilan-cemilan permintaan kita. Karena
memang kita lontang-lantung hidup kelaparan didesa ini. TERIMA KASIH TRIA xoxo
hahahha kau telah menyambung hidup kami.
Setelah menaruh satu dus aqua di
rumah perempuan, kami langsung menuju rumah pria untuk mengantar Tria. Lalu disana
aku bertemu dengan anak anak kecil yang rata-rata sudah kelas 4,5 sampai 6 sd,
namun ada satu orang yang putus sekolah. Entah. Mengapa, karena ketika aku dan
desi tanya dia hanya berdiam diri. Kami penasaran dengan hal itu.
Kemudian kami makan bersama
disana, aku makan berdua desi. Setelah makan aku dan desi berkeliling desa,
niatnya untuk mensurvey anak-anak yang kirakira akan menjadi target kita. Untuk
belajar bersama.
Banyak anak-anak yang liar disana
haha maksudnya, mereka hidup dengan bebas, tanpa ada yang melarang dengan
kekreatifan mereka. Kami menemukan spot-spot indah dan sejuk namun tetap saja
sampah dimana-mana.
Kami menyusuri setiap jalan
setapak kemudian ada sebuah rumah bambu bukan rumah bambu juga sih susah
jelasinnya, pokoknya rumah tersebut dimainin anak-anak. Anehnya tdak ada orang
tua yang melarang padahal hal yang dilakukan sangat bahaya. Menaiki rumah sampai
tinggi sekali. Tidak cukup sampai disitu keekstremannya tetapi mereka melanjutkan dengan atraksi lain yaitu
berjalan di irigasi dengan kaki mengangkang. Padahal kalau dia salah perkiraan
saja dia dapat tertarik arus irigasi.
Setelah lelah berkeliling saya
dan desi menuju rumah untuk istirahat. Karena pukul satu nanti akan ada rapat
presentasi proker. Sekitar pukul 1.15 kita semua berkumpul membahas
proker-proker yang akan diajukan. Yaitu :
ada dibuku(bukunya hilang). Waktu menunjukkan sholat asar akhirnya kami
sholat kemudian menuju rumah Bu iim untuk melakukan negosiasi catring. Kami
menyadari bahwa kegiatan kami benar-benar akan padat, tidak sempat untuk
memasak, dan melihat kejadian tentang kenaikkan harga yang dibedakan oleh para
pedagang akhirnya kami memutuskan untuk meminta bantuan bu iim agar membuat
makan siang dan malam.
Kelompok kecilku berkumpul
setelah itu membahas masalah group semalam, tentang seseorang yang ikut campur
didalam urusan kelompok kecil, juga tentang makanan dan keuangan. Setelah
selesai kami berfoto bersama “Cheeseeeee”
Langit terlihat mulai gelap
kamipun bergegas pulang dan melaksanakan sholat magrib berjamaah di masjid
depan rumah, lalu aku mandi dan sholat isya. Malam hari kami Keluar rumah
mencari makan pecel lele, kami makan beramai-ramai. Selesai makan Desi dan kak
Pija keluar untuk pergi ke ATM karena suatu urusan,sebenarnya Fiza namanya
aslinya, dia berasal dari jurusan Seni Tari 2012, pulangnya hampir saja mereka
kehabisan angkot. Tapi alhamdulillah masih ada yang tersisa. Sialnya lagi,
karena sudah gelap gangnya terlewat dan mereka turun sedikit lebih jauh, lalu
mereka bertemu dengan orang gila. Tapi jangan khawatir ada dua kurcaci
penyelamat yang sigap menyampari mereka untuk menyelamatkan.
Kesan hari ini seru sih, tapi
kesel, aneh, haaaa.... semangat buat 25 hari lagi. Hahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar