Jumat, 09 Desember 2016

Gara-gara MOS

Pagi itu adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu, saat dimana aku menjadi kaka OSIS yang akan mempunyai adik baru dan akan memperkenalkan mereka selama tiga hari sekolah yang nantinya mereka singgahi selama tiga tahun. Sebelum mereka resmi dinyatakan sebagai murid di SMA mereka harus menjalani Masa Orientasi Peserta Didik Baru yang biasa kami sebut MOPDB .

“Lal lo bagian cut nyak dien yaa, Nora lo bagian hassanudin” fajar si ketua osis meangakhiri brefingnya.

 Aku mendapatkan tugas untuk menjadi pendamping kelas berguguskan Hasanudin,dua haripun berlalu dan esok adalah hari terakhir mereka menjalani MOPDB, hari dimana demo ekskul berlangsung.

“Deeek!! Ayo cepet turun udah pada kumpul” teriakku mengumpulkan semua peserta di lapangan.
“Ka.. kaka kita disini aja ka biar ngeliatnya jelas” pinta anak-anak hassanudin
“Yee yaudah yaudah terserah kalian tapi jangan berisik yaak waktu nanti udah pada tampil, kamu rifqi! Suka nyeletuk tuh, nanti diem yaaa” nasihatku sambil mengatur anak-anak lain
“ Siap iya kaa” jawab mereka

Setelah sekiranya semuanya rapi aku segera bersiap-siap menemui teman-temanku yang sudah siap dengan seragam dan atribut nya, ya mereka memakai seragam Paskibra.

“NAH!! Dateng juga lo ra, ayo buru ganti baju” lilien menyuruhku bersiap.
Dengan waktu yang singkat akupun memakai seragam itu dibantu teman-temanku yang sudah siap. Kami tampil diurutan sebelas tepatnya jam 1 setelah kegiatan ishoma.
Kelas yang aku dampingi termasuk kelas terberisik waktu itu, mereka duduk didepan  para penampil demo ekskul. Jantungku tak ada hentinya berdetak kencang ketika komandan mengambil aba-aba untuk memasuki lapangan.

“Peeeeerhaaatian langkah tegap majuuu jalan!” teriak Dwi si komandan.

Segera aku pasang wajah dengan senyuman manis dan langkah yang pasti, berjalan langkah demi langkah menuju tengah lapangan yang terik dan ramai suara para peserta mopdb.
‘Bismillah bismillaah focus noraa’ dalam hatiku.

Ketika aku ingin membuka formasi aku sangat gerogi dan berbuat salah, ya! Penyebab siapa lagi kalau bukan anak-anak hasanudin yang meneriakiku sambil meledek dan bertepuk tangan untukku.

Setelah aku selesai tampil, dengan cepat aku mengganti costumku dengan seragam dan almamater, langsung aku hampiri mereka cowok-cowok nakal asal hasanudin.

“Siapa tadi pelopornya?!!” tanyaku dengan nada sedikit tinggi dan senyuman
“dia kaa diaaa, Leo ka !” jawab mereka kompak sambil menunjuk seseorang bernama Leo
“Kamu lagi kamu lagi ya de! Sini nametagnya kaka ambil!” aku mengambil nametagnya

Sebenarnya aku tau bukan dia pelakunya tapi anehnya kenapa dia sebegitu pasrahnya menyerahkan nametagnya padaku. Ah sudahlah tidak penting juga.Akhirnya demo ekskulpun berakhir ditutup dengan ekskul band Dieciseis.Tidak terasa tiga haripun berlalu, banyak suka dan sedikit duka kita jalani kemarin.

Sorenya setelah brefing evaluasi dengan pembina OSIS aku segera pulang dan langsung merebahkan badanku yang baru saja diforsir selama tiga hari berturut-turut. Tiba-tiba ada getaran yang mengagetkanku, ternyata asalnya dari hpku, langsung saja aku membuka sebuah short message dari nomer yang tidak aku kenal itu. Dalam sms itu dia mengatakan

“ hai ka, aku Leo”.

Akupun mencoba mengingat-ingat siapa dia, ternyata dia adalah adik kelas baru ku. Yaaayaayaa Leo laki-laki putih,tampan,anak futsal,sedikit bandel dan agak polos sepenilaian ku saat itu.

“Oh kamu de, iya kenapa?” jawabku seadanya
“engga ko ka, kaka lagi apa?” tanya anak bocah itu.
‘lah ini anak kenapa tiba-tiba nanyanya aneh ya’ pikirku dalam hati
“baru aja sampe rumah de, kamu?” balasku cuek.

Berakhirlah percakapanku malam itu,lalu akupun mulai mengenang keseruan tiga hari kemarin, tiba-tiba terlintas wajah laki-laki yang tadi aku ambil nametagnya. ‘ih apansi ra! Kenapa lo jadi mikirin dia gini dah, udah tidur ah’ sambil memejamkan mata.

Esoknya ketika aku berjalan sendirian menuju kantin aku bertemu dengan Leo dan segerombolan teman-temannya.

“eh de !! kamu semalem ngapain sms kaka?” tanyaku penasaran
“ha? Engga ka? Siapa yang sms kaka?” jawab Leo bingung
“ciyeeee kyuuukyuuuu... ka katanya Leo suka tuh sama kaka” terdengar suara rifqi mengompori.

Aku langsung meninggalkan tempat itu dengan wajah agak sinis.
Malamnya sehabis aku belajar kelompok lagi-lagi aku mendapati pesan yang sama dan anehnya dengan nomer yang berbeda.

“hai ka, aku Leo”
“loh? Kamu ganti nomer de?”tanyaku bingung
“engga ka, aku baru sms kaka ini” jawabnya cuek

Ternyata setelah kami mengobrol semalaman dalam sms, nomer kemarin adalah nomer rifqi yang iseng mengerjaiku. Aku tidak habis pikir dengan kelakuan rifqi yang super duper nakal. Tapi yasudahlah kejadian salah paham itu hanya berlangsung dua hari. Hari demi hari aku semakin dekat dengan Leo kamipun saling bertukar pin bb bahkan setiap kami berpapasan di setiap sudut sekolah teman-temannya selalu mengompori kami berdua. Akhirnya tiba saat dimana aku menerima sebuah bbm yang membuat aku bingung, dan jantungku berdetak lebih kencang. Apalagi kalau bukan seseorang yang menyatakan cintanya.

Hari-hari kupun berubah, dari yang biasanya aku sangat ceria, bawel, bernyanyi dimana-mana tiba-tiba aku menjadi murung, lemas, dan lebih tepatnya suka melamun. Dan aku lebih suka mengurung diri dikelas di banding menuju kantin. Sampai ketika aku sedang duduk sendirian dikelas.

“wey !! (bella menepuk pundakku) kenapa sih lu ra? Dari kemaren? sakit?” tanya bella
“nggapapa gua bell” jawabku singkat sambil melanjutkan melamun
“eh normalnya elu tuh ngga bisa diem nora, nyanyi dimana-mana, iseng sini situ, kalo diem begini berarti lu lagi ngga normal wakakak” sindir bella
“bisa aja lu Bell” balasku kali ini dengan sedikit senyum.

Akhirnya aku ceritakan semua kejadian itu pada Bella, ia adalah sahabatku sejak kelas sepuluh, dan sekarang kamipun duduk berdua di kelas sebelas.

“oooooh jadi ini yang buat lu galau, yaudah hari inikan ada futsal cup satu sekolah nih, pasti dia ikut main futsalkan? Entar lo tunjukin yaak dia yang mana” sanggah Bella
“okey Bellaaaaah wkwkwk” ejekku yang sudah agak lega karena sudah bercerita.

Hari ini ada acara futsal satu sekolah yang diadakan OSIS, tibalah kelas sepuluh dua kelas dimana Leo bertanding. Aku dan teman-teman duduk menempati pinggir lapangan.

“yang mana sih ra?” tanya bella penasaran
“sini kamera lu!” pintaku. Bella pun memberikan cameranya, lalu aku memotret dia yang sedang menendang bola
“ha?!! Demi apalu yang ini ra? ini ganteng noraaa!! Putih lagi” teriak bella yang agak terkejut. Bellapun memamerkan foto ini ke teman-teman, alhasil mereka sependapat dengan bella.
“yaudah ra terima ajaaa, lo kan belum pernah pacaran juga, sekalinya di tembak, sama yang begituan” kompor bella
“tapi bell? Kita beda agama men” sesalku.
“iyak sih, tapi emang lo pacaran sama dia sampe nikah? Kan engga, tapi lonya gimana? Suka ngga sama dia” jawab bella memberi saran
“iyaaa juga sih, nggatau bell bingung, gua diemin dulu aja kali yak sembari gua mikir sembari gua nge test dia, dia itu serius ngga sama gue?” jawabku.
“iyaaaa boleh tapi jangan kelamaan ini aja udah sebulan lo diemin dia, baek baek entar kelamaan malah dia udah ilang rasanya men” bella pergi meninggalkan aku.
“Oh gitu ya bel? Yaudah okey deh, thanks ya bellaaah!!” ucapku sambil nyengir.

Malamnya sangat kebetulan sekali, tapi kali ini isi bbmnya bukan menyapa tetapi menanyakan bagaimana dengan pertanyaannya satu bulan lalu.

“laki-laki kan? Bisa nembak langsung kan?” sindirku.

Ke esokannya bel pulangpun berbunyi, kali ini aku perlambat gerakanku menuju depan perpustakaan sekolah, berbeda dengan jantungku yang berdetak lebih cepat. Dari podium aku berusaha mengintip-ngintip ke arah perpustakaan, masih belum ada tanda-tanda kedatangannya, lima belas menitpun berlalu, aku mulai mendatangi ruangan itu ternyata dia ada di dekat ruang guru yang letaknya tidak jauh dari perpustakaan.

“Ka!” panggil Leo
Akupun segera menengok ke sumber suara, ternyata itu suara Leo yang sedang berjalan ke arahku.

“Eh kamu de, kan depan ruang perpus bukan ruang guru” sindirku agak canggung
“hehe iya maaf ya ka, ka gimana jawabannya?” tanya leo terbata-bata
“Jawaban apa? Emang kamu abis ulangan?haha” jawabku berusaha menghangatkan suasana
“Aduh (sambil menggaruk-garuk kepala) bukan itu ka maksud aku, emmmh gimana? Kaka mau ngga jadi pacar aku?” tanya leo yang terlihat panik
“Ya enggak lah!” jawabku tegas. Leo kaget dan mulai agak menunduk
“Ya nggak mungkin aku ngga mau jadi pacar kamu de” ku lanjutkan dengan senyuman
“Serius ka!!? Makasih ya kaaaa” ucap leo yang sangat senang
“Iyaa masa bercanda sih, yaudah kamu mau pulang ya?” tanyaku
“iya ka, kaka mau bareng?” jawab leo masih dengan wajah sumringah
“emh kayanya aku latihan dulu deh, aku bisa pulang sendiri ko, kamu duluan aja nggapapa” jawabku dengan lembut.

Kamipun berpisah sambil mengucapkan salam perpisahan. Selepas itu aku merasa seperti artis ftv, yaa apalagi kalo bukan senyum-senyum sendiri, semangat latihan, dan yang paling parahnya aku ngga marah saat adik kelasku menumpahkan es jeruknya ke bajuku.

‘Ya tuhaaan beri rasa ini sepanjang hidupku, amin” aku memohon dalam hati.

Hari demi hari kami semakin cocok, selalu berangkat dan pulang sekolah bersama,minggu berikutnya kami saling menunggu latihan satu sama lain, kadang kalau lagi istirahat dia suka mendatangi kelasku dan menemaniku makan, bahkan display picture bbm, avatar twitter sampai photo profil facebook kami sama.

Dua bulan hangatpun berlalu sampai tiba saatnya dia bersikap dingin, aku bingung kenapa tiba-tiba tanpa alasan dia menjawab bbmku sangat singkat. Jika aku ajak berangkat sekolah bareng dia suka mencari-cari alasan, begitupun juga ketika aku minta jemput dia selalu terlambat dan tidak mengucapkan apa-apa sampai rumah. Paginya disekolah, tepatnya di toilet perempuan.

“Ka, kaka putus ya sama Leo?” tanya nia adik kelasku yang kebetulan satu kelas dengan leo
“ha? Engga ko? Ko kamu ngomongnya gitu ni?” tanyaku agak kaget
“Iya ka abisan aku penasaran ka dpnya Leo udah ngga sama kaka, statusnya juga udah ngga ada, terus tadi aku tanya, Le lo putus sama ka nora? Dia jawab iya ka” jelas nia
“hahaha iyaa diemin aja ni engga kita belum putus ko” jawabku sambil tertawa.

Padahal dalam hatiku seperti daging yang di iris pisau tajam, sakit tidak? Menurut kalian? Aku pun berusaha terlihat seperti tidak ada apa-apa tadi pagi, aku masih menaruh muka dua di depan teman-temanku.

Sore setelah pulang sekolah aku dan aisyah main ke rumah caca teman sebangku ku ketika kami kelas sepuluh. Akupun menceritakan semua kejadian di toilet tadi.

“demi apa ra? Kata adek kelas lo gitu? Wah ngga bener nih ngga bener!! Em gimana kalo kita telphone leo! Biar dia kasih pejelasan” respon caca
“tapi gue ngga berani ca” jawabku takut
“yaudah sini gue aja yang telphone, ribet amat lu pada” ais yang sedang nonton menawarkan diri.

Lucunya kita menyama-nyamakan suara seperti anggota padus sebelum menelpon, setelah sekiranya sama Ais langsung menelpon leo.

“Hai le, lagi apa?” ais berusaha menyamar
“lagi dirumah belajar?” jawab leo seadanya
“oh belajar, ehiya tadi ada temen kamu yang bilang kata kamu kita udah putus? Emang iya?” nada aisyah yang sok sedih
“Siapa ra? Enggako aku ngga pernah bilang gitu” kata leo yang masih cuek
“iyaa kata temen kamu tadi, si nia tadi dia ketemu aku di toilet, terus kenapa status kamu ngga ada nama aku?” suara cempreng dan logat Ais yang cepat kembali seperti semula. Aku dan caca mulai panik
“ra? Ini kamu kan? Ko suara kamu beda sih” tanya Leo yang mulai risih
“ehem em em, ha emang iya? Nggatau nih aku lagi batuk serek gitu” Aisyah yang panik mulai mengeles. Muka kami bertiga terlihat sangat kecut saat menahan tawa melihat kelakuan ais.

Tiba-tiba saja telphone terputus akibat pulsaku yang habis. Akhirnya aku dan aisyah pulang karena sudah larut malam dan besok harus sekolah. Tiga minggu berselang, aku dan leo semakin hari semakin dingin, minggu ini adalah ulangan akhir semester dan besok hari terakhir kami ulangan,aku merasa khawatir dengan hubungan ini lalu aku memutuskan untuk pulang bareng. Dalam perjalanan terlihat leo biasa saja masih seperti pertama kita jalan, kita bisa ketawa bareng lagi, dia ngga ada cuek-cueknya sama sekali, sampai akhirnya aku bertanya

“Le, kamu sebenernya masih sayang ngga sih sama aku?” nadaku yang mulai serius
“sayang lah, ko kamu nanyanya gitu sih ra? Ada juga aku yang tanya kamu, kamu sayang ngga sama aku?” jawab leo tegas
“kalo aku sayang banget sama kamu, makannya kamu jangan ninggalin aku ya” kataku sambil membenari posisi tanganku di pinggang leo
“iyaaa aku juga sayang banget sama kamu raaa, sabtu kamu ada acara ngga? Temenin aku tanding futsal ya ra” nada leo yang sangat lembut membuat hatiku luluh
“sabtu? Ngga ada ko, yaudah kamu jemput aku ya” balasku lembut
Pagi ketika jam istirahat aku menuju toilet sendirian,tiba-tiba
“Noraaa!!!!!!! Lo mesti tau!! Leo tuh selingkuh sama nabilaaa!!” Sara histeris sambil menarikku menuju kelas leo

Aku terdiam dalam perih, kali ini bukan hati yang teriris pisau lagi tapi panah yang menancap kencang tepat di hatiku. Tetapi aku masih belum percaya apa yang dikatakan sara, aku masih berusaha menegarkan hatiku dan bersikap sok tenang.

“serius sar? Ohh yaudah diemin aja hehe” terlihat muka ku yang masih cengengesan sambil menahan perih. Sampailah aku didepan kelas Leo
“Raaa!!! Lo masih bisa cengengesan kaya gini? Liat nih status leo!! Nabila love” sara menegaskan kejelasan semua ini.

Seketika itu mataku mulai berkaca-kaca dan panah yang sudah menancap mulai lepas perlahan. Di depan kelas X3 sara caca dan aisyah menarik leo yang sedang duduk. Aku hanya berdiri staycool dan memberi senyuman pada leo.

“LEO!! Sekarang lo jelasin ke nora! Apa maksudnya status lo!! Adek kelas aja udah songong!Lo itu bego yak, lo selingkuh di bbm! Gue tau nora lagi off tapi lo tololnya jangan ketolongan dong!! Lo itu masih punya kontak sahabat-sahabatnya nora!! Bego ko dipiara!!” sahabat-sahabat baikku menyerang leo dengan tidak memberi kesempatan leo bicara. Sambil mereka memarahi laki-laki itu, diam-diam aku menuju kelas dengan air mata mengucur deras dipipiku. Aku duduk dikelas berusaha mengelap setiap air mata yang jatuh agar teman-teman dikelas tidak tau apa yang sedang terjadi. Tapi semua sia-sia karena tiba-tiba sahabat-sahabatku mendatangi aku dan semua memelukku dengan erat.

“Ra yang sabar yaa” terdengar suara caca menguatkanku
“ra lo kalo mau nangis ya nangis aja” sambung suara aisyah
“ko lu malah senyumsenyum gitu sih, jangan sok tegar deh lo raa, sabar ya raa!! Emang bajingan tuh cowok” sara berusaha membelaku
“hehehe engga gue nggapapa ko temen-temen, makasih banyak yaa kalian udah ngasih tau gue, gue kuat ko hehe” kataku sok tegar sambil melepaskan pelukkan mereka, tak hentinya air mata mengalir walaupun aku tersenyum. Akhirnya mereka kembali ke kelas masing-masing.

Lalu terlihat banyak anak kelas X ada di depan ruang kelasku, laki-laki itu mucul dari balik segerombolan teman-temannya menuju ke arahku.

“ra maafin aku ya, aku udah duain kamu” kata leo yang sudah berada di depanku
“apa yang harus perlu dimaafin?kamu ngga salah ko,terus maunya kamu apa sekarang?” jawabku yang masih saja terlihat sok tegar
“emm, kita putus ya?” kata-kata yang keluar dari mulut leo sontak membuatku kaget dan pasrah
“yaudah kalo itu mau kamu” jawabku masih dengan senyuman lalu leopun meninggalkan kelasku.
“Bego emang lu! Cewek baik, cantik, pinter lu putusin” aldy teman leo mengompori
“buat lu aja” tegas Leo.

Di rumah, aku mengurung diri dikamar seharian,aku berfikir mungkin aku adalah wanita paling bodoh yang pernah ada, menangis kejer hanya untuk laki-laki tidak tau diri itu.
‘Leo? Lo tuh cowok pertama yang berhasil dapetin hati gue, dan lo cowok pertama juga yang berhasil ngerobek hati gue, lo ngga inget, baru kemaren kita pulang bareng, jalan bareng, ketawa bareng, terus maksud dari semua itu apa?’ dalam hatiku sambil aku menahan suara tangis.

Semalaman aku menangis alhasil pagi ini aku terbangun dengan mata sembab dan agak hitam, tapi hari ini aku harus latihan dance karna dua minggu lagi akan ada lomba. Latihan hari ini kurang maksimal, begitupun teman-temanku yang tidak tega melihatku tak bersemangat latihan. Akhirnya kami akhiri latihan ini lebih awal.

Dirumah aku masih suka melamun, memikirkan laki-laki itu, dan hatiku bertanya-tanya, siapakah wanita itu? Seperti apa dia? Wanita yang bisa membuat leo sejahat ini kepadaku, aku dengar-dengar dia teman satu angkatanku, aku berusaha mencari tau siapa dia, ternyata dia adalah nabila kelas 11ips2, wajahnya familiar, ya aku ingat dia! ketika kami LDKS dia sempat merebut homestayku dan sekarang dia merebut? Hafft ini menyakitkan.

Senin pagi ketika jam istirahat berlangsung aku mengajak bella ke uks untuk melihat caca, katanya kaki caca terkilir waktu ambil nilai olahraga tadi. Tidak sengaja aku bertemu nabila di ruangan itu. Aku sama sekali tak menyapanya tetapi tiba-tiba caca dan desty menyamperi wanita itu

“Nab, lo jadian sama Leo ya?” tanya caca sok asik
“iyaa, gue ngga tau apa-apa ko, leo ngga bilang apa-apa sama gue”jawabnya setengah panik
“emang lo nggatau kalo leo pacarnya nora?” tanya desty mengintimidasi
“engga gue ngga tau sumpah, dia ngga cerita apa-apa sama gue, tau-tau dia nembak gue gitu aja.......” nabila mencoba meyakinkan kami
“udaah udah, iyaa nab lo ngga salah apa-apa ko, balik yuk bell” leraiku lembut memotong pembicaraan mereka

Selepas itu aku menunggu caca dan desty di depan uks, tidak lama waktu berselang ada suara gaduh dibelakangku, ternyata nabila jatuh pingsan. Bel masuk kelas berbunyi aku dan bella segera  masuk kelas karena akan ada pelajaran mandarin. Sebenarnya aku sudah melupakan kejadian itu semua aku berusaha ikhlas, karena aku yakin tuhan punya rencana yang indah untukku. Ditengah pelajaran aku iseng melihat hp, ternyata ada dua pesan masuk dari leo.

“Bell!! Leo bel leo” bisikku ke bella. Aku langsung membuka isi pesan itu yang isinya

‘Lo apain cewe gue tadi!! Urusan lo sama gue bukan sama cewe gue, gue tunggu lo depan kelas gue nanti’ isi pesan pertama yang langsung membuat aku sesak sehingga jantungku berdetak lebih cepat, karena penasaran akupun membuka pesan yang ke dua

‘Asal lo tau, gue jadian sama lo tuh cuma buat TARUHAN!!! INGET ITU!!” kata-kata yang kasar dan capslock yang ngga nyantai sontak membuat tanganku reflek melempar handphone ke meja, dan berhasil mengagetkan bella, aku tertolong dengan suara gaduh kelasku.

“ra?!! Lo kenapa?” bella yang penasaran segera mengambil handphoneku
“bell, gue salah apa bell???? Tadi gue ngga ngapa-ngapain nabila!! Bahkan gue yang nenangin suasana!! Nabila bilang apa bel ke leo sampe leo sms gue kaya gini ya allah” nadaku mulai sesak seperti ingin menangis.
“ra ini ngga bisa dibiarin ra, biar gue nanti bilang sama temen-temen biar kita yang nyamperin dia” kata bella yang juga mulai emosi
“ngga ngga usah bell ini urusan gue sama dia, gue juga bisa ko kesana sendiri” sanggahku
“engga ra!! ngga bisa, kita harus kesana!! Lo sahabat gue,ngga terima gue lo diginiin adek kelas” bella langsung memberitahu kejadian ini ke semua sahabatku dan banyak teman-teman baikku juga ikut membantu
Siang setelah sholat dzuhur aku dan teman-teman langsung menyamperi Leo, lagi-lagi ketika leo sedang duduk santai kali ini caca yang menariknya
“HEH!! Adek kelas ngga tau diuntung lo!!” caca menunjuk leo sambil mendorongnya ke arah kita. Disitu aku hanya diam, karena leo di serbu teman-temanku. Sekiranya teman-temanku sudah puas, aku angkat bicara.
“Le? Maksud lo apa ha? Cewe lo bilang apa aja ke lo sampe lo sms gue kaya gitu!!” nada bicaraku semakin tinggi
“jangan keroyokan dong” leo mengeles
“EH bego!! Kita yang mau bantu nora! Emangnya lo? Disini siapa yang mau bela dia ha?” potong caca
“ngga ada kaaaaa hahaha” jawab teman-teman leo kompak
“Lo denger sendiri kan? Gue ngga minta mereka kesini! Sekarang terserah deh lo mau ngapain! Asal jangan pernah ganggu hidup gue lagi, karena gue ngga akan pernah ganggu hidup lo lagi” sebuah tamparan melesat dipipi leo.

Semenjak itu, kamipun tidak pernah berhubungan sama sekali, pernah suatu malam dia mengajakku balikan, tapi aku menolaknya mentah-mentah. Satu tahun berlalu, perlahan aku mulai melupakan semua perasaan, semua kejadian, dan semua kenangan kita. Sampai aku dengar kabar bahwa mereka putus, aku percaya dengan kata-kata bella ‘liat aja ra semua yang diawali ngga baik pasti akhirnya juga ngga baik, dia bisa giniin lo dia juga pasti giniin nabila’ kata-kata sakti itu yang membuat aku bangkit dari kegalauan kurang lebih satu bulan, selepas itu aku menjalani hari kembali seperti sedia kala dimana aku bisa bercanda dan tertawa.

Pagi itu seperti biasa aku menuju kantin sendirian, tiba-tiba ketika aku tidak sengaja menengok, seseorang menabrakku dari belakang, dia adalah leo yang menumpahkan minumannya ke bajuku

“eh yampun maaf maaf!!”leo masih belum sadar yang dia tabrak adalah aku, lalu akupun berbalik
“nora?! Aduh ra maafin gue yaa” sesal leo sambil membersihkan bajuku dengan tissue. Aku hanya diam mengangguk sambil tersenyum dan pergi ke kelas.

Setiap kami berpapasan, aku merasa cangggung seperti pertama kali kita bertemu, begitupun leo selalu salting setiap aku melewatinya. Sampai tiba pada suatu malam, aku dibangunkan adikku karena ada teman yang mencariku, aku masih memakai seragam pramuka lengkap dengan dasi akibat ketiduran tadi sore, aku juga tidak sempat ganti baju langsung saja aku kedepan dan seseorang diatas motor sudah menungguku

“Lee leo? Ngapain kamu disini” aku yang tak percaya mengucek-ngucek mata
“iya raa, emangnya ngga boleh ya? Aku mau minta nomer kamu dong sekalian pinnya ya hehe nih” pintanya dengan nada bercanda sambil menyerahkan hp
“emang nomer aku kemana” tanyaku sambil mengetik, disitu aku sudah benar-benar melupakan kejadian satu tahun lalu mengubur semua kejadian demi kejadian yang me nyakitkan. Kami mengobrol sebentar untuk menghangatkan suasana, karena hari semakin larut aku menyuruhnya pulang.

Jujur aku masih belum melupakan dia sepenuhnya, masih ada rasa yang tertinggal didalam hatiku, sulit dipungkiri kata-kata ‘cinta pertama adalah cinta yang paling susah dilupakan’ walaupun dulu aku sebegitu bencinya dengan leo.

Kali ini pagi itu kembali seperti dulu, aku yang ingin berangkat dianter papah melihat ada seseorang bermotor satria disebrang sana yang sepertinya aku kenal, ketika aku dekati, yaa siapa lagi kalau bukan laki-laki tadi malam. Akhirnya aku memutuskan untuk berangkat bareng leo. Aku merasa tak ada yang berbeda dengannya saat dimana kita pertama kali jadian. Setiap malam kami bbman kembali, siapa yang tahu jadwal bola dia yang harus mengingatkan, tertawa dikeheningan malam karna kelakuan konyol kami, sungguh aneh semua kejadian ini kembali terulang. Dua minggu berselang leo mengajakku nonton club kesukaannya yaitu chelsea yang akan tour asia bulan ini, dia tahu aku tidak begitu suka chelsea tapi diapun tau aku sangat suka fernando torres yang sekarang masih berada di club kesayangannya. Awalnya aku bilang tidak mau, tapi karena dia menjanjikan aku akan meet and greet dengan torres aku tidak bisa menolaknya.

“besok jangan ngaret yaa jemputnya le hahaha” candaku dalam bbm
“hahaha suka-suka guelah kan gue yang tau tempat beli ticketnya dimana wee:p” ejek leo.

Kami berangkat malam hari tepat pukul setengah tujuh malam, aku bingung kenapa leo tiba-tiba membatalkan janji kami tadi siang, tapi yasudahlah. Setelah kami membeli ticket chelsea leo juga membelikan aku ticket nonton, persis seperti dulu setiap kami nonton aku balik membelikan popcorn caramel kesukaannya.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam, waktunya pulang ketika kami sampai dirumahku, aku mengembalikkan handphone leo yang ia titipkan dalam tasku, dan aku sangat terkejut  ketika yang ku ambil adalah mawar putih yang indah, tiba-tiba leo pun memberikan coklat kesukaanku dari balik tangannya sambil mengatakan

“Noraa, emh gue tau dulu gue pernah ngelakuin hal yang fatal, gue nyesel banget ngelakuin itu semua, tapi kali ini gua bener-bener sadar lo itu cewe yang paling baik buat gue, gue janji ngga akan ngulangin lagi maafin semuanya ya ra, kita bangun lagi dar nol, lo mau kan balikan sama gue?” wajah leo sangat serius

“tapi ada syaratnya, lo harus ngomong kaya tadi sambil napas lewat idung” balasku
“raaa? Itukan ngga akan mungkin bisaaaa” leo mulai pesimis
“hahahahahahaaa gue bercanda keles, iyaa gue mau ko leo sidunata kuuuu” candaku sambil menyubit pipinya kamipun tertawa memecahkan hening malam.

Di tempat tidur aku mengenang kejadian tadi, bagaimana bisa leo meletakkan bunga itu dalam tas, sedangkan tas itu aku selalu pegang, tiba-tiba sebuah getaran PING dari hp mengagetkan aku yang sedang melamun

‘Raaa buka memopad deh’ ternyata leo, aku yang penasaran tidak langsung membalas bbm itu tapi langsung membuka memopad yang ada di hpku, ternyata setelah aku cari ada sebuah judul ‘Nora’ yang rasanya aku tidak pernah menuliskan di memoku ketika aku buka


‘aku sayang banget sama kamu Nora’

Selasa, 06 Desember 2016

XI MIA 1 Kelas Nano Nano



Bagi kami yang menempuh pendidikan untuk menjadi guru, ada satu tahapan dalam masa-masa kuliah ketika kami akan dihadapkan dengan PPL alias Praktik Pengenalan Lapangan yang sekarang berubah nama menjadi PKM yaitu Praktik Kerja Mengajar . Berhubung bidang yang didalami adalah profesi seorang guru, maka para calon guru wajib melakukan PKM sebagai guru di sekolah-sekolah yang sudah ditentukan. Pada awalnya saya dan teman kelompok saya mendapatkan SMA Ksatria, dan enah kenapa akhirnya beberapa kelompok di rolling sehingga saya mendapatkan SMA 27 dengan partner yang baru pula.

Sama seperti KKN atau Kuliah Kerja Nyata, menjadi guru PPL itu juga punya tantangan tersendiri. Pasalnya, di saat itulah mahasiswa akhirnya terjun langsung ke masyarakat dan mempraktikan segala ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan semasa kuliah. Nah, yang namanya praktik kerja, tentu saja ada banyak cerita suka duka dibaliknya. Apalagi sebagai seorang guru PKM yang harus menghadapi murid-murid yang usianya nggak beda jauh, contohnya seperti bertemu dengan murid-murid yang suka mencari perhatian gurunya, murid yang susah diatur, baca tugas murid yang jawabannya kadang lucu-lucu dan nyeleneh suka bikin senyum-senyum sendiri saat mengoreksi tugas atau ulangan  bahkan digoda sama murid-murid sendiri.

Karena guru pamong saya yaitu Madame Delly Anne sedang sakit, maka kami harus mengajar lebih awal dari teman-teman yang lain. Kami sempat terkejut karena kami harus mengajar 9 jam perhari, ditambah kami harus kuliah, namun akhirnya masalah selesai setelah madame sembuh. Singkat cerita ketika pemilihan kelas dengan cara di undi, saya mendapatkan kelas pagi yaitu XI MIA 1, sebelumnya saya pernah memasuki kelas ini di awal pelajaran di hari selasa bersama 3 kaka kelas saya yaitu Ka Ratna, Ka Gina dan Ka Pure. Kesan di awal pertemuan saya kepada MIA 1 adalah mereka cukup tenang, mudah memahami, dan tidak terlalu banyak tingkah.

Kemudian tibalah hari dimana saya benar-benar akan mengajar di kelas tersebut. Ketika memasuki kelas, saya mulai pelajaran dengan memberi salam, lalu saya mengambil buku absen untuk mengenal nama mereka satu persatu. Namun sayangnya, mereka berubah 180o dari sebelumnya, bagaikan ghost child , mereka sulit sekali diatur, banyak yang bermain hp, suara saya hampir habis dibuatnya, saking berisiknya mereka, tapi saya masih terselamatkan oleh satu anak.. yaa hanya satu anak yang memiliki niat untuk belajar. Mungkin karena saya belum bisa beradaptasi. Keesokkan harinya saya mencari cara agar mereka menghargai guru, saya mulai sedikit tegas namun tetap tidak menunjukkan taring saya. Hmm sikap tegas itu cukup efektif .. tetapi hanya untuk beberapa hari :D.


      Namun tidak dipungkiri, kurang lebih 5 bulan bersama mereka adalah hal yang sangat menyenangkan. Kami sering bercanda ditengah-tengah pelajaran. Dari waktu ke waktu, sedikit demi sedikit saya mulai mengenal mereka lebih dekat. Kelas yang berisikan 36 anak murid ini memiliki karakter dan ceritanya masing-masing. Bahagia rasanya bisa menceritakan mereka.



Alicia Dwi Permata, nama yang selalu saya hafal karena merupakan absen pertama. Pada awal pertemuan sepertinya dia tidak terlalu pintar, tapi ternyata dia diam-diam menghanyutkan. Dia merupakan salah satu murid rajin di MIA 1. Walaupun sering cuek dan tidak terlalu  perduli dengan saya, menurut saya dia anak yang berkompeten di matapelajaran bahasa prancis.

Febby Fraharyani, sifat pendiamya membuat saya tidak terlalu memperhatikannya di kelas, yang saya tahu dia selalu bersama alicia teman sebangkunya, tulisannya rapih dan indah, dia kecil berkerudung dan memiliki sopan santun yang baik.

Alifya Adhila, wanita yang sering digosipi bakal balikan lagi dengan teman sekelasnya ini orangnya baik, sering ia bermain hp bersama jessie, bagai pinang dibelah dua mereka selalu menempel, ketoilet nempel, ke kantin nempel, di bangku juga nempel. Agak serem ya.. tapi sepertinya kisah percintaannya dengan si dia semakin hari ada kemajuan ya? Sayang sudah selesai tugas saya untuk mengajar di mia 1. Jadi saya tidak bisa menyaksikan kisah drama mereka hingga akhir hahaha.

Jessie Miranda Liling, wanita hitam manis dengan behel dan lesung pipit dalam yang membuat wajahnya terlihat selalu fresh ini adalah wanita yang cukup baik, bahkan ketika dia sakit dia terlihat tidak sakit hahaha. Di awal saya sempat meragukan dia akan tertarik pada pelajaran ini, karena dia selalu duduk dibelakang, bermain hp, dan mengobrol bersama azka dan alifya. Namun di tengah-tengah masa pembelajaran dia memiliki progress yang cukup pesat, dia selalu menjawab pertanyaan yang saya lontarkan, dia aktif, dan semangat belajarnya mulai terlihat. Saya sangat ingat sekali ketika dia sedang pengambilan nilai production orale, walaupun sangat terbata-bata, tapi terlihat jelas dimatanya bahwa dia sedang berjuang.. saya sangat senang. Terimakasih untuk semangatmu jessie, semoga kamu menjadi orang yang sukses ya.

Aprizal, laki-laki besar tinggi dengan kulit agak berwarna gelap ini sering duduk dibelakang, sebelum ada peraturan rolling tempat duduk. Sebenernya dia anak yang baik dan bertanggung jawab. Namun terkadang kalau lagi kambuh yaa gitu deh.. Dia tidak akan memperhatikan dan tidak mau mengerjakan tugasnya. Malah ikut terpengaruh bermain dengan teman-temannya.

Ardhia Regita Cahyani, saya kurang akrab dengan perempuan yang satu ini, yang saya tau dia wanita yang suka tersenyum, orangnya kecil, berkerudung dan hitam manis, kalau sedang dikelas belajarnya bergantung dengan moodnya dia.

Haryati Prianto, kalau saya tidak salah, berarti benar , dia duduk dengan temannya ardhia. Wanita ini agak kecil, imut, berkerudung dan cukup cerdas dalam pelajaran ini. Saya senang karena walaupun dia pendiam, dia menunjukkan bahwa dia cerdas dengan nilai tingginya.

Azka Nurahmah, dulu saya sangat menaruh banyak harapan di awal pertemuan padanya.. dia ketua kelas di mia 1, teman-temannya bilang kalau dia bertanggung jawab, tapi mungkin saya kurang beruntung karena di pelajaran bahasa prancis dia tidak menaruh perhatian banyak. Namun pada dasarnya dia anak yang baik dan sering galau dengan perempuan. Sewaktu-waktu dia pernah bercerita tentang kekasihnya yang ia tinggalkan karena sifatnya yang possessif. Hem.

Balqis Karina D, wanita dengan kulit putih dan wajah yang manis ini berkerudung, saya senang melihatnya karena selalu tersenyum, walaupun moodnya sering berubah-ubah namun saya rasa dia anak yang bertanggung jawab dan pintar.





Dinda Felicia Maharani nama panjangnya saya sebut dia wanita super, super semangat, super pinter, super aktif, super besar, eh super manis maksudnya din hehe. Dia pernah memotong poninya yang membuat dirinya semakin cantik, tidak puas, satu bulan kemudian akhirnya dia memotong rambutnya menjadi sepanjang bahu, saya pernah megatakan kepada murid-murid dikelas bahwa saya tidak perduli dengan nilai yang mereka terima, saya cukup menghargai usaha kalian dalam menyelesaikan soal, dan menggapai angka diatas kkm, saya tidak menuntut mereka sempurna. Namun tidak dipungkiri juga, saya sangat senang bertemu dengan anak ini, wanita yang seringkali pada hari rabu tidak masuk ini sangat aktif dikelas, dia sering bertanya hal-hal yang menurutnya belum jelas.. kadang ketika suasana dikelas benar-benar sepi, hanya dialah yang bersemangat menjawab pertanyaan saya.. terimakasih dinda.





Erika Fanita Ardiany namanya. Saya mengenalnya dengan baik di tengah-tengah semester masa sekolah, ternyata dia anak paskibra, tiada keraguan bahwa saya melihat dia orang yang cukup teliti dan bertanggung jawab terutama saat menjadi sekertaris kelas dan organisasinya. Kami memiliki latar belakang yang sama, dan pada waktu itu saya sempat berbicara banyak tentang paskibra dengannya, dia mengenal sma saya di halim. Ternyata mereka pernah mengikuti lomba disana.
Feni Restu Noviandari, di akhir perpisahan ketika kelas sedang berfoto, dia tidak hadir. Saya sangat merindukannya, namun ternyata dihari jumat saya bertemu dengannya di kantin. Karena agak rempong dan ceplas ceplos dia menggebu-gebu meminta agar saya berfoto bersamanya, pun hal yang sama saya rasakan juga. Wanita ini memiliki tubuh langsing, rambutnya terurai sebahu dan hitam manis.


Mutiara Sani, saya biasa memanggilnya muti agar lebih akrab, wanita dengan logat betawinya yang khas ini memiliki kisah percintaan yang unik dengan salah satu anak kelas tetangga, adam namanya tapi mademoiselle ratna sering memangilnya wawi. Saya tidak begitu memperhatikan tingkah laku remaja wanita satu ini dikelas. Namun setelah beberapa minggu berada di sekolah saya mulai mengetahui gosip-gosip yang tersebar, saya juga sering melihat mereka berduaan, kadang ketika jam istirahat mereka saling bertemu, atau terkadang mereka jalan berdua ketika bel pulang sekolah. Hmm wish you have a longlast relationship guyss.

Sittah Latansaa M, Unik, itulah yang saya rasakan ketika menyebut namanya, entah apa artinya nama itu menggambarkan buah di pikiran saya. Mungkin bentuknya seperti buah khuldi.  Sittah adalah murid yang biasa-biasa saja dikelas bahasa Prancis pada awal pertemuan, namun ternyata beberapa minggu kemudian dia menunjukkan progres yang signifikan kepada saya, dia seseorang yang cukup pintar, terkadang cuek, bisa dibuktikan oleh akun instagramnya yang sedikit foto namun banyak followersnya namun sebenarnya dia adalah sosok yang lembut dan tidak sombong.  Diakhir pembelajaran, saya mengucapkan salam perpisahan, saya memberikan kenang-kenangan kepada anak-anak sebuah miniatur menara Eiffel dimana saya sangat berharap suatu hari nanti saya akan bertemu dengan mereka disana. Akan tetapi yang mengejutkan adalah ketika dia mendekati saya dengan mata berkaca, yang kemudian air mata berlinangnya jatuh di pipi sambil berkata “ mademoiselle nanti ngga ketemu mademoiselle lagi...”, tanpa basa-basi saya menjawab “ yaampunnn sittahhhhh kenapa nangis? Sini sini peluk” dan akhirnya kami berpelukan layaknya teletubies. Kejadian tersebut membuat saya ingin mengeluarkan air mata karena terharu, sayapun menguatkannya “ sittah jangan sedih sih, nantikan kita bisa ketemu diluar, bosen ketemu disekolah mah”. Akhirnya dia mengerti dan mengusap air matanya.

Nadya Nuratiqah P, hmmm bagaimana mendeskripsikannya, dimulai dari mana ya. Awal pertemuan saya dengannya tidak begitu mengenakkan, pasalnya ketika saya mengajar dikelas wanita yang akrab disapa nadya ini mungkin tidak begitu menyukai saya, terlihat dari sikapnya yang begitu cuek dengan saya pun pelajarannya. Contohnya dia suka telat mengumpulkan tugas yang saya berikan. Hari-haripun berlalu, saya mulai memahami sifatnya, pada suatu hari dia menawarkan saya makanan yaitu makaroni nge*niiiiiitttt*. Jangan dilihat dari namanya ya, karena sekali coba bisa ketagihan. Dari transaksi itulah hubungan kami semakin hangat, terkdang dia mulai sering basa-basi dengan saya, mulai menanyakan bagian yang tidak dimengerti, mulai cepat memahami pelajaran, mulai rajin mengerjakan tugas tepat waktu. Saya sangat menghargai perubahan itu J

Mujellalah, anak yang sangat pendiam, namanya unik, pertama kali dekat dengan dia karena suatu kejadian ketika saya sedang monitoring, tiba-tiba dia menangis akibat dikerjai Rafi, kemudian esok harinya saya berusaha untuk mengajaknya berbicara dan sedikit memberinya motivasi. Setelah kejadian itu, dia mulai semangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang saya berikan. Saya sangat sangat senang. Walaupun terlihat biasa saja, setidaknya saya senang melihatnya benar-benar berusaha mengerjakannya.

Ganjar Andika Mulia .. saya sangat meragukan dia dikelas, saya memandang sebelah mata, saya sulit memperhatikannya karena dia selalu terlihat terutup, namun di seiring berjalannya waktu saya mengenalnya dengan baik, tubuh besarnya cocok dengan otaknya yang encer. Walaupun terlihat cuek namun sebenarnya dia memperhatikan pelajaran dengan cukup baik.

Ilham Muhammad, Cowo yang lebih memilih dipanggil mizan ini cowo terunik dikelas mia 1, kalau dilihat dari luar, orangnya sangat pendiam dan mager-mageran. Tapi sebenarnya dia merupakan salah satu murid yang cerdas di kelas, apalagi kalau sudah dekat-dekat dia akan mengeluarkan kata-kata aneh yang kadang menusuk membuat jantung sontak terhenti sebentar hahaha mais c’est pas de probleme, karena terkadang juga celotehnya itu membuat saya tertawa dan tidak habis fikir.  Saya ingat betul ketika saya sedang menjelaskan dengan semangat membara, “ oui, jadi kalau di prancis bermesraan itu hal yang biasa blablabla...  tiba-tiba dia berbicara murmurer , lalu saya dekati dia dan berkata “ ya kenapa ilham?” “ sjfvhqeihbfqi” suaranya kecil sekali, benar-benar tidak terdengar dengan jelas, lalu saya dekatkan telinga saya dan saya ulangi pertanyaan saya “ yaa kenapa ilham??” lalu dia membalas “saya ngga nanya mademoiselle” DEG, kemudian hening, untuk menutupi rasa shock, saya langsung tertawa hahaha. Saya merasa bahwa apa yang dia katakan memiliki makna sebaliknya , misalnya dia bilang “ mademoiselle besok udah ngga ada ya?” lalu saya menjawab “ iyaaa” kemudian dibalasnya lagi “ yess, innalillahi...” DEG hahaha saya yakin betul kalau dia ternyata sedih saya tidak lagi mengajar di mia 1. Terlihat jelas dimatanya. ;;).


Ezra Muhammad Syah A , pertama kali melihatnya saya langsung teringat teman saya ketika di SMA, wajahnya 80 persen mirip namun sikapnya benar-benar berbeda. Sebagai seorang murid dia memiliki sifat lembut, sangat baik, dan perhatian , mungkin itu alasan dia senang membantu saya.

Gerard, laki-laki keturunan batak ini dianggap sebagai laki-laki yang tampan dan keren di kelas. Ia berkaca mata dan memiliki kemampuan bahasa inggris yang lumayan. Murid yang dimanapun saya bertemu pasti dia akan mengatakan kata-kata manis. Di awal pertemuan dia senang sering kali menanyakan akun IG saya, yang memang pada akhirnya saya beri karena prestasinya. Saya sebenarnya agak terganggu ketika dia sering ngegombal di tengah-tengah pelajaran dan didepan murid lainnya. Tapi saya pikir itu adalah salah satu bentuk mencari perhatian, lucu kalau mengingat kejadian-kejadian itu hemmm selama nilainya baik-baik saja saya akan tetap tenang, walaupun ia sering main hp dan tidak pernah mengikuti pelajaran dengan baik. Tapi entah kenapa nilainya selalu diatas rata-rata. Mungkin keburuntungan atau memang mukzizat. Sering saya melihat ia bertengkar dengan temannya, memang ia terlihat tidak terlalu akrab dengan yang lain, hanya bergaul dengan chikal. Namun saya yakin sebenarnya dia anak yang baik. Oya kapan kita makan bareng rard? Hahahah

Hafidz Achyar, laki-laki dengan kulit gelap ini memiliki wajah yang cukup manis dengan lesung pipit yang dalam. Dia adalah seseorang yang biasa-biasa saja, saya pikir dia pendiam, namun setelah melihat video PPAP yang tersebar di IG, berubahlah pandangan saya padanya hahaha mungkin dalam hal pelajaran dia cukup baik menangkapnya. Kadang mood-mood an. Tapi saya hargai semangat belajar mu pis.

Ibrahim Chikal Andrian, cowo berbehel yang ternyata baru saja putus dengan pacarnya dikelas sebelah ini adalah laki-laki petakilan, di awal dia cukup bersemangat bertanya apapun, dan tidak bisa duduk disatu tempat. Kecuali ketika dia sudah mulai mengantuk dan alhasil tertidur didalam kelas. Spot favoritnya adalah bangku kosong pojok kanan belakang. Saya sangat suka dengan nama-nama keluarganya terutama nama adik-adiknya,yang selalu saya lupa, ciko, chikal, cila dan cilo hmm saya terhibur ketika dia memperkenalkan keluarganya saat pengambilan nilai praktek berbicara. Ketika di penghujung perpisahan saya sempat berfoto bersamanya. Murid yang ingin dibilang murid kesayangan ini cukup merepotkan ya hahaha karena dia selalu menagih traktiran Mcd atau bahkan shushi tei.

Imam Zuhdi, oman... yaaa oman, saya baru tahu nama panggilannya itu di penghujung pertemuan kami ketika kami sedang bermain “ Tunjuk satu bintang”, saya suka dengan karakternya; rapih sopan, bertanggung jawab dan cerdas. Di minggu-minggu awal pertemuan dia sering mendekati saya sekedar untuk bertanya, walaupun terkadang agak sulit menjelaskannya tapi saya senang dengan perilakunya. Pernah pada suatu hari ia menawarkan puding a la ala nya, yaitu puding coklat melon. Hmm siapa yang baru mendengar puding dengan campuran unik ini? Hahaha saya agak bingung sebenarnya, namun setelah membeli dan merasakan puding tersebut, semua pikiran negatif dikepala saya langsung terpatahkan. Lembutnya tekstur dan combinasi rasa yang pas menyatu di dalam mulut saya, dan yang paling saya hargai adalah it’s hommemade dan dia menjualnya sendiri!! Waaa.. kamu cocok jadi pengusaha nak.

Kurnia Nur Amalia, Wanita tinggi dan berkerudung ini adalah sosok yang pendiam, pemalu dan penurut. Tulisannya sangat rapih dan cukup cerdas dalam menerima pelajaran. Saya senang dengan sikapnya yang baik, sopan dan lembut.

Muhammad Fauzi F, Oji ini adalah anak yang pendiam, Sari nama kekasihnya, wajahnya terbilang ganteng, ia duduk bersama Reyhan, walaupun bersebelahan dengan reyhan kelihatannya dia tidak terlalu se bersemangats seperti reyhan , atau mungkin saya belum terlalu mengenalnya, atau dia sebenarnya adalah anak yang cerdas namun tidak ingin memperlihatkan kepada teman-temannya. Sosok misteriuss. Hmmmm.

Rayhan Bronovan H, setiap melihatnya pasti saya akan terbayang angka 100 dan tulisan gramedia. Hahaha ya saya memiliki cerita lucu dengan laki-laki satu ini, reyhan nama panggilannya. Di minggu-minggu pertama saya tidak menyadari keberadaannya, walaupun dia duduk didepan. Yang saya tahu dia sering mengobrol dengan teman sebangkunya Oji, terkadang ia sesekali bertanya tentang pelajaran. Namun saya juga belum menyadari keberadaannya. Di monitoring pertama dia sempat ditegur oleh Ka Ratna karena selalu berbicara dengan teman sebelahnya. Tibalah pada suatu hari saya memberikan ulangan harian bersama kepada merekai. Ketika saya mengoreksi satu persatu, nilai cukup baik selalu hadir, kemudian kertas bernama reyhan muncul, tidak ada basa-basi saya langsung koreksi cepat. Karena sudah hapal dengan kunci jawaban jadi saya dengan cepat memberikan tanda benar di kertas tersebut, namun yang membuat saya terhenti adalah ketika semua jawaban teman-temannya salah, dia adalah seseorang yang benar. Saya berkesimpulan bahwa dia benar-benar memperhatikan pelajaran. Dan saya senang ternyata dia mendapatkan nila sempurna yaitu 100! Felicitation Reyhan. Belum sampai situ cerita ini berakhir. Karena sadar saya memiliki murid dengan potensinya itu, saya ingin memberikannya penghargaan sebuah notebook yang bertemakan tulisan-tulisan prancis. Akhirnya pada suatu kesempatan saya memberikannya dikelas. Kemudian setelah kembali ketempat duduk guru, DEG! Saya baru teringat bahwa harga buku tersebut belum sempat saya copot. :”) hahahah akhirnya saya langsung memanggil namanya “reyhaannnnnn, itu price nya masih ada yaa???” “ iya mademoiselle, belinya di gramed ya” DEG..... seolah dunia berhenti berputar saya benar benar memerah karena malu. Hahaha tapi kemudian dia berkata “ nggapapa mademoiselle yang penting ikhlas”. Hahahah ya begitulah ceritanya.

Muhammad Rafi, memang benar pernyataan tentang di kelas berapapun kamu mengajar, akan selalu ada murid yang selalu ingin mendapatkan perhatianmu. Mulai dengan cara yang baik seperti rajin di kelas, selalu mengerjakan tugas, tidak pernah, terlambat, bahkan sampai membantumu menenangkan suasana kelas. Tapi, ada juga yang mencari perhatianmu dengan justru bersikap usil di kelas, mengganggu temannya, bahkan mengganggumu. Ya Rafi namanya cowo berisik, dengan rambut jatuh ini pernah sekali dipanggil keruang BK akibat pergi meninggalkan kelas dan tidak kembali karena merokok di rumahnya, alasannya dia mengambil buku perancis. Sesampainya disekolah, ternyata dia ketahuan merokok karena baunya. Dia sering kena sumpah serapahnya Madame, semangatnya terkadang naik turun, ia sering main hp, kalau sedang uts atau ulangan bersama, dia pasti tidak bisa diam, pintar mencari peluang contekan hmmm tapi diakhir pertemuan dia meminta maaf atas segala kesalahan yang telah dia buat, dan saya sangat hargai itu. Setidaknya saya tahu bahwa dia masih memiliki sisi baik. Dan saya yakin dia akan menjadi siswa terbaik suatu hari nanti.

Dani Setyawan Anak baru ini, moodnya sulit ditebak. Saya pertama kali melihatnya adalah ketika ia dengan ibundanya berada di depan meja piket dan menanyakan keberadaan kepala sekolah, tapi kebetulan kepala sekolah sedang tidak ada di tempat, jadi kemudian esok hari beliau harus datang kembali kesekolah ini. Pada selasa pagi, ketika masuk ke kelas, saya dikejutkan dengan keberadaannya. Dia berpakaian dengan sederhana, duduknya dibelakang disamping Rafi. Yang sangat saya sayangkan adalah sikapnya sehari-hari dikelas. Dia lebih sering bermalas-malasan, bermain hp atau bahkan tertidur disaat saya menjelaskan materi. Pernah suatu hari saya bertanya mengapa ia sering tertidur dikelas, ternyata pada malam hari, ia harus membantu ibunya membuat sesuatu untuk dijual. Saya sangat yakin sebenarnya dia adalah seorang anak yang baik, pun sebenarnya ia juga anak yang bertanggung jawab.

Naufal Rafi Frizal, panggil saja Opal, laki-laki yang cukup terkenal karena account instagramnya ini adalah seseorang yang kreatif, tidak kenal urat malu. Mungkin bahasa gaulnya dia adalah seorang indovidgram, karena dia senang memposting video-video dengan cerita lucu bersama teman-temannya. Saya selalu mengikuti hampir semua video yang dia buat. Hem, video favorit saya adalah video PPAP! Unik sekali. Memanfaatkan momentum disaat lagu PPAP sedang viral, dia mencoba membuatnya sedikit berbeda dari para cover PPAP lainnya. Mungkin berkali-kali saya tonton video itu, selain karena musiknya yang riang, namun konsep dan cerita yang disajikan oleh video tersebut sangat tertata dengan baik. Saya doakan semoga anak ini menjadi anak yang sukses, gali terus bakatmu pal.

Nayla Salsabila Sabri, saya tidak terlalu mengenalnya dengan baik, dia adalah sosok wanita manis dengan hijab cantiknya. Selama bersamanya, saya pikir dia merupakan seseorang yang pendiam. Kenangan yang saya ingat bersamanya adalah ketika ulangan UTS tiba, dalam pelajaran bahasa prancis, ternyata saya mendapatkan kelas dimana hampir setengah murid saya dikelas tersebut. Namun jangan harap dengan mudahnya saya ingin memberikan kunci jawaban. Saya ingin mengajarkan kepada mereka bagaimana rasanya mendapatkan nilai dengan hasil sendiri, dengan usaha sendiri, karena jika mendapatkan nilai bagus, akan menjadi kepuasan tersendiri dan akan memotivasi untuk keepannya. Seperti yang dilakukan Nayla ini, ketika sedang pelajaran dia bertanya kepada saya mengenai beberapa soal yang menurutnya agak sulit, kemudian saya membantunya dengan runtutan cara menyeselaikannya. Saya hanya menuntunnya dan dengan sempurna ia mampu menjawab pertanyaan- pertanyaannya sendiri.

Putra Muhammad F, jika menyebut nama putra, yang terlintas dipikiran saya adalah sosok laki-laki kecil, imut nan empuk ._.v dia duduk dengan temannya yang bernama yosia, walaupun duduk bersama namun saya rasa mereka cukup berbeda pendapat, jadi setelah adanya rolling tempat duduk yosia tidak bersamanya lagi. Saya senang dengannya, terlebih ketika saya dihadapkan pada suatu kejadian, pada waktu itu setelah pelajaran saya, mereka harus pergi ke Laboratorium untuk melanjutkan pelajaran yang lain. Namun yang membuat saya bingung adalah beberapa anak terlihat sedang didepan ruangan, melakukan aktifitas tidak berguna. Akhirnya saya dekati mereka dan menanyakan hal tersebut. Ternyata mereka dikeluarkan akibat salah satu barang lab telah pecah, dan tidak ada seorangpun yang mengaku. Dengan sikap dewasanya, putra mencoba menyadarkan temannya untuk mengaku, dan menyelesaikan masalah ini. Resiko apapun ia hadapi, itu prinsipnya. Cukup menarik cerita ini ya. ;)

Yosia saya memanggilnya, laki-laki dengan kacamata dan rambut yang sedikit klimis serta selalu berpakaian rapih ini murid yang cukup unik. Dia selalu ingin terlihat berbeda ketika didalam kelas, respon yang dia lakukan selalu diluar ekspektasi saya, contohnya ketika dia menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, jawabannya sering kali tidak tepat namun masih berhubungan. Terkadang lelah juga menghadapinya, namun semangat belajaranya yang tinggi membuat saya tidak patah semangat mengajarnya. Pernah suatu ketika saya meminta mengumpulkan buku paket yang harus terisi dari halaman 1 sampai 30, ketika saya memeriksanya ternyata banyak bagian yang belum dia jawab, sayapun segera memanggilnya dan bertanya “ Yosiaaa, kenapa ini banyak yang ngga diisi?” lalu iapun menjawab “ habisnya saya ngga ngerti mademoiselle, saya Cuma ngeti yang la famille doang, lagian kata Mme kan nanti utsnya fokusnya la famille aja” kemudian saya berkata “ yaudah kamu coba lihat temen-temen yang udah sana” lalu ia mejawab “ terus saya nyontek gitu mademoiselle?” hati sayapun terhentak, seperti ada sesuatu yang memukul batin saya. Sebagai guru, mungkin saya merasa gagal. Karena hal tersebut yang membuat anak-anak mengejar nilai saja, sekalipun itu tuntutan guru pamong untuk dimasukkan ke buku nilai,menurut saya menyuruh anak untuk menyalin memang tidak boleh dilakukan. Namun saya tidak ingin murid saya ikut gagal, sayapun kemudian menyuruhnya untuk mengerjakannya diluar jam pelajaran bersama saya.

Rea Mauludy Suryaman, laki-laki hitam manis ini memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi dan sangat dewasa terlihat dari cara bicara dan caranya bersikap sehari-hari, ditambah kemarin belum lama dia diamanahkan sebagai ketua pagelaran kelas XI MIA 1. Ada sedikit cerita tentangnya ketika saya selesai ujian Akhir PKM, pada saat itu bel masuk istirahat berbunyi, teman-temannya langsung bergegas menuju lab, namun ada beberapa anak laki-laki yang masih ada didalam kelas menemani saya membereskan laptop dan dokumen-dokumen, ketika seseorang anak mendekati saya, kemudian dia berkata “ mademoiselle maafin saya selama ini yaa mademoiselle kalo saya sering bikin salah ..” namun sebenarnya saya tidak pernah mempermasalhkan sikapnya sehari-hari akan tetapi saya sedih dimana ketika saya sedang melaksanakan ujian, anak tersebut bermain hp dan tidak memperhatikan saya. “kalian kenapa berisik dan main hp sihhh tadi???? Kata saya agak sedikit kecewa. Dalam perbincangan itu Rea pun mendekati saya, kemudian dia menenangkan hati saya dengan mengatakan “Nggapapa mademoiselle, kita itu ngobrol bukan untuk bercanda tapi karena kita diskusi, lagian menurut saya dosen mademoiselle dan mme delly juga paham ko kalo kondisi kelasnya kaya gini, ini kan lebih natural, lagipula saya juga ngga suka kalo kelasnya dibuat-buat.” Serunya. “Iya mademoiselle lagian saya kalo kelasnya sepi dan diem saya malah jadi ngantuk” Sulthon memberi penguatan. Disitu saya langsung berpikir bahwa apa yang dikatakan mereka adalah benar, lagipula ketika nanti kita mengajar, kita akan benar-benar menghadapi situasi reel, bukan situasi buatan seperti kebanyakan mahasiswa PKM lainnya yang menyuruh siswa agar tidak berisik dan tertib.

Sari Widiastuti, Saya memanggilnya sari, wanita manis yang berkerudung ini memberikan kesan pertama kepada saya bahwa dia adalah seseorang yang jutek, namun saya benar-benar salah menilainya. Beberapa kali dia sering menyapa saya dengan nada begitu dingin, dan beberapa pertemuan dikelas ketika dia menanyakan sesuatu kepada saya sikapnya benar-benar dingin sedingin angin malam. Namun saya tersadar bahwa isi dari setiap perkatannya itu adalah dia berusaha untuk peduli dengan saya. Dan itu terbukti hingga akhir pertemuan kita, mungkin memang seperti itu karakternya, mungkin pula karakter itu yang membuat Fauzi teman sekelasnya mencintainya. Dia adala seorang wanita yang moodnya sering berubah-ubah, kalau sedang rajin dia akan terus memperhatikan pelajaran dan bertanya-tanya, namun ketika moodnya sedang buruk, hancur dunia persilatan. Hahahah.

Syafira, Fira sapaan akrabnya, wanita yang satu ini adalah soulmatenya sari teman sebangkunya. Dia adalah seorang wanita yang imut, wajahnya terlihat seperti keturunan Arab, tubuhnya langsing dan lesung pipitnya yang dalam membuatnya terlihat lebih manis. Dia sempat tidak masuk berminggu-minggu, sayapun melihat IG story miliknya yang menunjukkan bahwa dia sedang dirawat dirumah sakit. Dia memiliki sakit organ dalam, sulit bernapas katanya. Namun setelah pulang dari rumah sakit, alhamdulillah dia sudah lebih baik. Semoga sakitnya tidak kembali lagi ya Fira. Saya ingat satu kejadian dimana ketika dia mendapatkan nilai remedial di ulangan tengah semester, sedangkan teman sebangkunya sari mendapatkan nilai tinggi diatas 90, singkat cerita sari menyanggah saya ketika sedang mengoreksi bersama, ternyata nilai yang saya berikan ada kesalahan, saya membenarkan nomer yang seharusnya salah, dan saya menyalahkan nomer yang seharusnya saya benarkan. Walaupun nilai tersebut tidak mengubah segalanya namun saya sangat menghargai kejujuran mereka. Begitulah seharusnya, karena memang nilai bukan segalanya. Kita hanya harus fokus terhadap passion yang kita memiliki namun tanpa melupakan usaha di segala bidang lainnya, tidak perduli berapa nilai yang didapat, yang terpenting adalah sudah seberapa banyak usaha kita untuk mencapainya.

Sulthon Makruf Z, Sulthon ini adalah anak yang sangat lucu, rambutnya selalu berantakan, badannya kurus hampir mirip dengan batang bambu. Saya sempat berpikir bahwa dia seorang anak yang tidak memiliki semangat belajar. Ia memiliki kantung mata sangat mencolok, dan memang sering kali saya melihatnya tidur disaat jam pelajaran. Namun memang yang perlu disadari, bahwa tidak semua anak dapat diperlakukan dengan cara yang sama. Sulthon adalah seorang anak yang moodian, ketika moodnya sedang turun dia benar-benar tidak ingin belajar, akan tetapi ketika moodnya sedang baik, dia akan menjadi murid paling menonjol dikelas. Dia akan bertanya-tanya jika dia tidak mengerti, dan sayapun salah menilainya, pada kenyataannya dia seseorang yang dapat menangkap penjelasan dengan cepat. Maka dari itu, tergantung bagaimana guru memberikan media pembelajarannya. Sulthon adalah tipikal orang yang mudah bosan, dia akan bersemangat jika suasana kelas ramai, namun sebaliknya, jika suasana kelas sangat sepi, udara pagi akan berbisik ditelinganya “tidurlaahhh~ tidurlahhhh nak ~” hahahaha.

Kalau mengenang kembali masa-masa PPL, rasanya memang menyenangkan ya . Hari-hari berkumpul bersama, bercengkrama yang telah kita lalui selama ini, rasanya begitu singkat, suka duka yang saya rasakan tidak pernah pergi dari ingatan saya. Saya sangat beruntung bisa mengajar di SMA 27, karena memang benar-benar banyak pelajaran yang dapat saya ambil terutama dari murid-murid kesayangan saya di MIA. Mereka sangat pintar, lucu, dan unik. Sayang seribu sayang hanya lima bulan waktu saya disana. Padahal saya sangat ingin dekat dengan mereka.

Jangan khawatir, kenangan-kenangan kecil terekam jelas dikepala seperti ketika saya selalu lupa menandatangani literasi kalian, ketika pelajaran mulai berganti dan Andi masuk secara tiba-tiba lalu kalian meledek saya, entah apa alasannya hahaha, saya benar-benar rindu suasana kelas yang terkadang ramai, terkadang sepi karena banyak yang tidak enak badan, terkadang karena akan ada ulangan berikutnya, terkadang pula tugas yang menumpuk membuat kalian tidak fokus di pelajaran saya.

Sungguh berat rasanya meninggalkan kalian. Terimakasih Alicia, Febby, Oji, Reyhan ,Alifya, Jessie ,Dinda ,Erika ,Mizan, Ganjar, Aprizal, Ardhia, Diaz, Sulthon ,Balqis, Chikal, Gerard, Haryati ,Hafidz, Imam, Kurnia,Rea ,Rafi, Ezra, Mujellalah,Muti, Feni Nadya ,Opal, Nayla,Yosi,Putra, ,Sari, Sittah, Syafira, dan Dani. Terimakasih pelajaran berharganya, terimakasih udah mau dengerin mademoiselle dikelas, terimakasih udah mau perhatiin mademoiselle, terimakasih untuk kerja keras kalian, terimakasih udah bikin kangen tiap hari selasa dan rabu, terimakasih ya. 

Terlalu banyak moment indah yang kita lewati, tak terasa lima bulan sudah kita bersama dan itu menandakan bahwa berakhir pula tugas saya mengajar di MIA 1. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja. Allah SWT mempertemukan untuk satu alasan, entah untuk belajar atau mengajarkan, entah hanya sesaat atau untuk selamanya, entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekadarnya, akan tetapi tetaplah menjadi yang terbaik di waktu tersebut, tidak ada yang sia-sia karena Allah yang mempertemukan.

Belajarlah dari Barat, tapi jangan jadi peniru Barat, melainkan jadilah murid dari Timur yang cerdas begitu Tan Malaka berkata. Push yourself because, no one else is going to do it for you. Dont stress, do your best every day that brings you closer to your dream. Au revoir Mes Chèrs élèves. Je vous kiffe tellement!!