Kamis, 20 Juni 2019

Kenapa jadi Au Pair Belgia ?

Halo semuanya, apa kabarnya?
Sekarang sudah terhitung tiga minggu tepat aku berada di Uccle, Bruxelles, Belgia menjadi Au Pair.
Sedikit cerita kenapa saya akhirnya bisa berada disini. Jadi keinginan saya menjadi Au Pair ini sudah menghantui sejak saya menduduki bangku kuliah semester 4 jurusan Pendidikan Bahasa Prancis di UNJ.

Saat itu ada seorang kaka kelas yang telah menjadi Au Pair dan dia datang untuk sharing pengalamannya selama menjadi Au Pair. Mulai dari situ aku termotivasi dan mencoba-coba untuk mencari webnya yaitu www.aupairworld.com, kemudian aku buat profil dan mencoba peruntungan dengan menunggu sampai akhirnya ada beberapa family yang tertarik. Namun tidak semudah itu mendapatkan kepercayaan dari mereka ditambah saya muslim dan berkerudung. Akhirnya aku lumayan putus asa dan memutuskan untuk fokus kuliah.

Singkat cerita, bulan september tahun 2018 lalu alhamdulillah aku lulus dengan nilai yang cukup baik dari "jurusan" yang katanya menyeramkan dan sulit sekali untuk mendapatkan nilai bagus. Setelah hari wisuda bahkan sebelumnya, aku bingung ingin melamar kerja dimana, karena saking banyak sekali yang aku inginkan. Akan tetapi aku merasa ilmu ku tidak cukup untuk memenuhi persyaratan. Biar bagaimanapun aku coba semua seperti aku melamar di badan-badan PBB seperti UNESO, UNDP dan UNICEF. Selain itu saya juga melamar di kedutaan Prancis dan Institutnya yaitu IFI Thamrin. Selama menunggu panggilan akhirnya saya melakukan kegiatan positif lainnya yaitu menjadi freelancer sebisa saya, seperti menjadi Make-Up Artist, Tour Leader di Allons-Y Tour, menjadi Crew di acara-acara tawaran teman dan sebagainya. Sampai akhirnya tiba-tiba teringat kembali akan cita-cita ku ke Eropa dan salah satu caranya dengan menjadi Au Pair. Aku buka kembali web yang sudah bersarang tersebut bahkan profilku sudah dihapus karena sudah sekian tahun tidak aktif. Aku membuat ulang kembali dengan mengoreksi apa yang kurang dengan profilku sebelumnya. Kemudian aku memutuskan untuk mengubah tujuan utamaku yang tadinya hanya Prancis sekarang kutambahkan menjadi Canada, Swiss dan Belgia.



Sudah sampai disitu alhamdulillah banyak yang tertarik. Jadi kalo kalian bisa liat di bagian Profil number, itu di bawahnya ada tulisan Application received within the last month yang berarti ada berapa orang yang sudah nge seen profil kita. kemudian answer rate itu berarti dari sekian message yang masuk dari para family berapa persen yang sudah kita jawab. Lalu yang terakhir answer time itu berati dalam berapa jam kita menjawab pesan dari mereka. Jadi dengan begitu para hostfamily bisa melihat seberapa aktif kita disini.



Nah ini masih ada history message-message  yang masuk ke aku. Sampai akhirnya aku match dengan chat terbanyak. Aku juga mau cerita bagaimana akhirnya aku memutuskan untuk memilih family tersebut, karena selain melihat profilnya aku juga sudah berkomunikasi melalui video whatsapp dan email. Aku melihat memang orangnya tidak terlalu kaya, namun mereka terlihat sangat baik sekali dan bisa menerima aku yang memakai kerudung dan seorang muslim ini.
Setelah tinggal kurang lebih tiga minggu aku benar-benar merasa beruntung, karena mereka begitu baik padaku, dianggap seperti keluarga sendiri. Alhamdulillah.

Namun setelah match pun masih ada yang menghubungi aku, karena sebelumnya aku tidak tahu cara deactive profil,


Padahal yang chat  aku itu orang Prancis, tapi aku ngga enak udah banyak komunikasi dengan hostfam aku yang di Belgia. Takutnya aku terkesan tidak tanggung jawab.

Daaaan sampai pada akhirnya tiba-tiba aku mendapat panggilan dari kedutaan Prancis untuk interview. Disitu mulai deh galau, tapi aku pikir nggapapa aku dateng sebagai pengalaman pertama kalinya di interview dengan natif speaker prancis langsung, dan kalau memang rejeki alhamdulillah.

Ketika di interview kita sudah saling senang dan match bahkan aku udah dibilang kerjanya hari apa aja dan jam berapa aja. Sayangnya diakhir pertanyaan, mereka bertanya tentang futur project aku itu apa, dan aku keceplosan selain bilang ingin melanjutkan study aku juga akan menjadi Au Pair!
Yess, akhirnya mereka kepo dan bertanya dalam-dalam tentang keberangkatan aku, dan mereka juga sudah tahu kalau aku sedang mengurus berkas. Sampai akhirnya mereka bilang, kalau mereka butuh sekitar untuk 2 bulan lagi, sedangkan aku berangkatnya sekitar satu bulan lagi. Jadi memang tidak bisa. Kemudian keesokan harinya kedutaan Prancis menyebarkan lowongan kerja kembali yang telah aku apply sebelumnya :")
It's Okey, memang belum rezeki.

dan Alhamdulillah aku rezekinya memang menjadi Au Pair disini :))
Tidak ada yang disesalkan karena menurut aku ini rencana Allah yang lebih Indah.


20 Juni 2019
12.03 Waktu Belgia
Talitha Shabrina

Sabtu, 11 Maret 2017

KKN Diary. Horror life start from here!

Senin 25 January 2016.  17.20 WIB

Hai. Oh mon dieu, ca fait une semaine que je n’ecrit pas cette journal de KKN. Satu minggu yang sangat luar biasa terlewati dari yang mulai ada kesurupan ditengah rapat pada malam hari sekitar pukul sembilan sampai kami menghabiskan waktu bersama untuk berfoto di sawah.

(Selasa 19 januari)
Pada hari ini kami harus bertemu dengan kepala sekolah yang ditemani oleh Pak Kades, tepat pukul 8 kami berangkat menuju sekolah, aku lah yang menjadi juru bicara disana, syukur kepala sekolah memperbolehkan kami untuk mengajar disana dan berkeliling sekolah. Beberapa dari kami ada yang langsung diminta mengajar, namun ada beberapa yang hanya memperkenalkan dirinya sebagai pengajar.



Aku benar-benar tidak tahu menahu soal mengajar, selama ini yang aku dapat hanya teori di kampus, aku benar-benar bingung harus bagaimana, bagaimana mengahadapi anak-anak, bagaimana mengajar, apa yang harus diajarkan? Lagipula aku berasal dari jurusan bahasa prancis, tidak mungkin aku mengajarkan kemampuanku. Aku harus beradpatasi disana, aku harus menyesuaikan diri dengan apa yang mereka butuhkan.

French TEAM in Cicinde. We are so tired in first meet with the student :")


Dibalik kebingungan itu aku senang bisa bertemu anak-anak desa yang masih sangat lugu, dengan pakaian sederhana mereka, gaya bicara mereka yang tidak aku mengerti. Setelah sekiranya cukup, kami langsung pulang menuju rumah masing-masing untuk istirahat karena malam hari nanti kami akan mengadakan rapat kembali.

Mungkin karena lelah, semua teman-teman tidak ada yang menggubris ajakanku untuk rapat,sempat mati lampu juga, alhasil rapat dimulai sangat telat, kira-kira sekitar pukul 8 malam. Diputuskan untuk rapat di rumah perempuan. Setelah semuanya berkumpul, aku mendapati teman baru yang baru saja hadir karena menyusul, Linggar namanya.

Kami membentuk lingkaran didalam rumah, haft! aku bahkan tidak sanggup untuk menceritakannya. Rapat pun dimulai, suasana mulai tenang, ketika Iqbal ketua kelompok besar berbicara membahas apa yang harus dilaporkan esok hari di balai desa bersama kepala desa dan para ketua RT RW. Karena rumah perempuan tidak begitu besar maka beberapa laki-laki berada diluar untuk tetap mengikuti rapat, namun di tengah-tengah rapat tiba-tiba Linggar ingin ke kamar mandi, ia berjalan perlahan ditemani Sahrul, namun belum setengah jalan tiba-tiba Linggar terjatuh di tengah lingkaran rapat tidak sadarkan diri, hal itu membuat gempar seisi rumah. Beberapa laki-laki membantu mengangkat Linggar untuk dibaringkan di tempat tidur, awalnya aku tidak berpikir akan terjadi hal buruk, aku hanya berpikir bahwa Linggar pingsan karena kelelahan akibat perjalanan yang jauh. Lingkaran rapat tadi menjadi lingkaran tak beraturan, melihat kejadian itu aku dan restu langsung berinisiatif untuk membuatkan teh hangat. Di dapur tidak hanya kami berdua namun ada Iqbal juga, dia berkata bahwa Linggar kesurupan , mulai dari situ jantungku semakin berdetak kencang sampai-sampai tanganku bergetar ketika menaruh gula dan air kedalam gelas. Saking paniknya mungkin. Hmm.

Ketika aku kembali dari dapur suasana mulai tenang, di ruangan tersebut ada 2 kasur, yang satunya dekat pintu di tiduri oleh Linggar dan yang satunya didekat televisi, terlihat seseorang sedang ketakutan, dia adalah ka pija, dtemani oleh Cipa yang berusaha menenangkan hatinya bahwa semua baik-baik saja. Semua anak perempuan langsung memakai kerudung dan membacakan alquran bersama-sama. Aku pun ikut bergegas mengambil alquran. Namun terlihat ka Pija benar-benar tidak tenang sehingga alam bawah sadarnya mempengaruhinya, ia terlihat ketakutan dan melamun, ia tidak mengikuti bimbingan Cipa untuk membaca alquran.

Aku juga merasakan hal yang sama, aku benar-benar tegang, sehingga tidak fokus membaca alquran dan malah melihat ka Pija yang ketakutan. Di sisi lain alhamduilllah terlihat seorang warga mungkin pak ustad datang kerumah untuk mengusir sesuatu yang memasuki tubuh Linggar. Aku memperhatikan mulutunya komat-kamit membacakan doa sambil menggerayangi tubuh Linggar dari atas sampai kebawah, ketika tangannya sudah mencapai ujung jari yang artinya sesuatu itu berhasil keluar dari tubuh Linggar. Tapi secara mendadak sesuatu itu masuk ke dalam tubuh Ka Pija, sehingga langsung terdengar teriakan dari mulutnya dan tubuhnya mulai menegang, sontak kami semua terkaget reflek berkata “Astagfirullah” dan langsung mengencangkan suara sambil masih membaca Al baqarah.

Pak ustad, Ridho dan Indra segera memegang Ka Pija untuk di baringkan, dengan penuh perjuangan mereka memegang kaki dan tangannya  yang tegang agar berbaring, keinginan hanya tinggal keinginan, takdir berkata lain pada posisi telentang hampir terbaring tiba-tiba Kapija berdiri seperti terbang tanpa menekukkan anggota tubuh sama sekali. YA AKU MELIHATNYA DENGAN MATA KEPALAKU SENDIRI untuk pertama kalinya. Seperti sedang menonton film horor yang dibuat-buat pada adegan tersebut namun ini benar-benar nyata. Adegan terbang itu. Di depan mata.


Beberapa saat kemudian pak Ustad berhasil mengeluarkan sesuatu itu dr tubuh ka Pija, alhamdulillah suasana mulai tenang. Pembacaan alquran pun di cukupkan. Rapat tidak dilanjutkan dan beberapa anak laki-laki kembali ke homestay mereka, adapula yang tetap berjaga di depan homestay wanita.

KKN Diary. Still lontang lantung~

18, Januari 2016   22.43 WIB
Jours 3


Pagi ini aktivitas dimulai pukul 3.30 beberapa orang mulai mandi dan yang lain masih bersama mimpinya. Sedangkan aku, masih sadar tak sadar dan lebih memlih tidur lagi ketika melihat jam masih pukul 4 pagi. Aktivitas yang dilakukan pagi ini masih sama seperti hari kemarin yaitu mandi makan tidur sampai sekitar pukul 10.

Kegiatan hari ini adalah kunjungan ke kantor kepala desa. Rencananya kami akan dikenalkan oleh seperangkat desanya. Sekitar pukul 11 kami menuju kantor kepala desa. Sesampainya disana kami disambut dengan ramah, lalu diberi tempat duduk dan langsung mengobrol membahas proker- proker yang sudah kami rapatkan untuk dikonsultasikan kekepala desa.

Namun sayangnya lagi-lagi proker kami terhambat karena pak kades menyuruh kami kembali lagi pada hari rabu untuk berkenalan dengan ketua rt dan rw untuk mensosialisasikan bahwa ada mahasiswa KKN datang. Lalu setelah presentasi proker kami dijadwalkan besok selasa untuk mengunjungi sekolah-sekolah yang ada didesa untuk kami jalani proker.

Kemudian semua berjalan seperti biasa lagi. Kami lontang lantung kelaparan. Akhirnya akupun ber inisiatif untuk membuat mie instan. Dan memang kelompok kecil kami berniat membuat mie instan bersama dan makan bersama. Siang yang sangat seru, setelah memasak tria dan adeng membeli minum lalu kita makan bersama diselingi canda tawa yang memang selalu hadir diantara kita.

Malam harinya. Ada yang berbeda. Tibatiba ka piza ingin kita (para perempuan) untuk berkumpul membicarakan hal-hal krusial dirumah kami. Namun sebenarnya tujuan utamanya adalah membicarakan tentang perilaku salah satu teman kami dalam berpakaian yang sangat mencolok dan mungkin agak kurang sopan menurutnya. Pembahasan kali ini agak panas karena mereka berdua sempat cekcok pendapat. Akhirnya kami langsung mengakhiri rapat dan segera tidur.

Setelah itu sekitar pukul 11 tibatiba saya restu dan kak ade yang berada dikamar dikejutkan dengan suara motor yang berhenti didepan rumah. Mereka sangat mencurigakan. Dua orang dengan motor matic berhenti dan melihat kearah rumah kami para perempuan. Sempat dagdigdug namun mereka segera pergi. Entah apa yang dia lakukan semoga hal ini akan baik-baik saja aminn.

Ya allah lindungilah kami.


Sembari begadang ternyata memang ada kabar dari ka selvi yang tiba-tiba mengabari bahwa dia sudah sampai di kantor kepala desa. Akhirnya kami menunggunya. Dia datang bersama temannya yang KKN juga. Setelah ka selvi masuk dengan pembicaraan yg seadanya kami langsung terlelap. 

Bye.

KKN Diary. Kerewet In Action

17 Januari 2016, 22.16 WIB
Day two

Kegiatan dimulai pukul setengah lima pagi. Setelah tidur yang kurang menenangkan akibat rasa takut yang selalu menghampiri. Takut rumah dibobol takut rumah dimalingin hahaha maklum memang kami tinggal dirumah warga dan isi rumah kami semuanya perempuan. Sangat riskan untuk warga baru dari kota yang tinggal didesa.

Alhamdulillah satu hari kemarin telah dilalui.

Pagi ini setelah sholat subuh, aku dan shifa pergi ke tukang nasi uduk dan lontong sayur yang berada 2 rumah disamping rumah yang kami tumpangi. Saya membelikan nasi uduk untuk titipan teman, harga nasi uduk yang kemarin ibu atun (tukang urut) sebutkan adalah sebesar 3 ribu, namun pada kenyataannya saya diberi harga 5 ribu dan saya membeli lontong sayur yang dihargai 5 ribu pula. Ibu tersebut agak ragu ketika menyebutkan harga, saya curiga bahwa warga sudah bersekongkol untuk menaikkan harga karena mereka tahu kami datang dari Jakarta. Padahal mah aslinya juga kita ngirit-ngirit ngga punya duit :’) sebelumnya saya membeli detergen seharga 8 ribu padahal ketika warga asli membeli 5 ribu saja dia masih mendapat kembalian 1rb hfff.

Setelah itu saya mengantri mandi, hari ini adalah hari keberangkatan ketua kelompok saya, yaitu Tria. Dia tiba di karawang sekitar pukul 11 diantar oleh ibunda tercinta dan kakak kakaknya.

Kabar gembira. Dia membawakan kita 10 nasi padang 2 dus aqua dan cemilan-cemilan permintaan kita. Karena memang kita lontang-lantung hidup kelaparan didesa ini. TERIMA KASIH TRIA xoxo hahahha kau telah menyambung hidup kami.

Setelah menaruh satu dus aqua di rumah perempuan, kami langsung menuju rumah pria untuk mengantar Tria. Lalu disana aku bertemu dengan anak anak kecil yang rata-rata sudah kelas 4,5 sampai 6 sd, namun ada satu orang yang putus sekolah. Entah. Mengapa, karena ketika aku dan desi tanya dia hanya berdiam diri. Kami penasaran dengan hal itu.

Kemudian kami makan bersama disana, aku makan berdua desi. Setelah makan aku dan desi berkeliling desa, niatnya untuk mensurvey anak-anak yang kirakira akan menjadi target kita. Untuk belajar bersama.



Banyak anak-anak yang liar disana haha maksudnya, mereka hidup dengan bebas, tanpa ada yang melarang dengan kekreatifan mereka. Kami menemukan spot-spot indah dan sejuk namun tetap saja sampah dimana-mana.

Kami menyusuri setiap jalan setapak kemudian ada sebuah rumah bambu bukan rumah bambu juga sih susah jelasinnya, pokoknya rumah tersebut dimainin anak-anak. Anehnya tdak ada orang tua yang melarang padahal hal yang dilakukan sangat bahaya. Menaiki rumah sampai tinggi sekali. Tidak cukup sampai disitu keekstremannya tetapi  mereka melanjutkan dengan atraksi lain yaitu berjalan di irigasi dengan kaki mengangkang. Padahal kalau dia salah perkiraan saja dia dapat tertarik arus irigasi.

Setelah lelah berkeliling saya dan desi menuju rumah untuk istirahat. Karena pukul satu nanti akan ada rapat presentasi proker. Sekitar pukul 1.15 kita semua berkumpul membahas proker-proker yang akan diajukan. Yaitu : ada dibuku(bukunya hilang). Waktu menunjukkan sholat asar akhirnya kami sholat kemudian menuju rumah Bu iim untuk melakukan negosiasi catring. Kami menyadari bahwa kegiatan kami benar-benar akan padat, tidak sempat untuk memasak, dan melihat kejadian tentang kenaikkan harga yang dibedakan oleh para pedagang akhirnya kami memutuskan untuk meminta bantuan bu iim agar membuat makan siang dan malam.

Kelompok kecilku berkumpul setelah itu membahas masalah group semalam, tentang seseorang yang ikut campur didalam urusan kelompok kecil, juga tentang makanan dan keuangan. Setelah selesai kami berfoto bersama “Cheeseeeee”



Langit terlihat mulai gelap kamipun bergegas pulang dan melaksanakan sholat magrib berjamaah di masjid depan rumah, lalu aku mandi dan sholat isya. Malam hari kami Keluar rumah mencari makan pecel lele, kami makan beramai-ramai. Selesai makan Desi dan kak Pija keluar untuk pergi ke ATM karena suatu urusan,sebenarnya Fiza namanya aslinya, dia berasal dari jurusan Seni Tari 2012, pulangnya hampir saja mereka kehabisan angkot. Tapi alhamdulillah masih ada yang tersisa. Sialnya lagi, karena sudah gelap gangnya terlewat dan mereka turun sedikit lebih jauh, lalu mereka bertemu dengan orang gila. Tapi jangan khawatir ada dua kurcaci penyelamat yang sigap menyampari mereka untuk menyelamatkan.


Kesan hari ini seru sih, tapi kesel, aneh, haaaa.... semangat buat 25 hari lagi. Hahaha.

KKN Diary. La miser commence dès maintenant !

Hai semua, benar-benar tidak terasa sudah hampir satu tahun aku tidak melanjutkan tulisan ini, yaitu diary selama KKN. Namun syukurnya ada beberapa tulisan yang  kucantumkan tanggal dan waktunya.

Kegiatan ini sudah lama sekali, tepatnya bulan Januari 2016, awalnya aku ragu untuk mengikuti matakuliah ini. Karena selama kurang lebih satu bulan aku harus mengabdikan diri disebuah desa terpencil. Beruntungnya jumlah SKS yang tersisa masih bisa mendaftarkan matakuliah ini. Karena mendadak, aku langsung bertanya kepada  beberapa temanku yang sudah setengah jalan mengurus administrasi. Semua langsung kusiapkan dengan teliti. Surat pernyataan, angket, tanda tangan, hardcopy sks, tidak lupa foto berukuran 3x4 kumasukkan kedalam map berwarna pink. Kegiatan ini tadinya wajib untuk diikuti sebelum ada kejadian kecelakaan di sebuah sungai dekat bendungan daerah suka bumi yang menelan 1 orang mahasiswi karena terbawa arus, namun sekarang sudah menjadi matakuliah pilihan.

Peraturannya adalah nanti dari setiap kelompok akan terdiri dari sepuluh orang dengan jurusan yang berbeda-beda dari setiap fakultas yang berbeda pula. Namun tahun ini ternyata peraturan sedikit diubah, setiap fakultas boleh mengirimkan 2 orang dari jurusan yang sama. Maka dari itu aku bisa bersama teman satu jurusanku untuk melewati KKN ini.

Ketika hendak mengumpulkan, aku mencari teman yang belum memiliki pasangan. Pada waktu itu adalah hari terakhir pengumpulan berkas. Karena terburu-buru desi temanku akhirnya memilih aku untuk menjadi pasangan KKNnya. Dengan kata lain sebenarnya dia terpaksa hehe. Seharusnya dia bersama Shinta, karena Shinta mengumpulkan berkas terlambat dan tidak mengtahui kabar perubahan peraturan itu akhirnya dia menjalani KKN sendirian. Maaf ya shinta, seharusnya desi yang bersama kamu. Namun apakah ini sebuah takdir?

Desi adalah teman satu jurusan denganku , ia adalah wanita berkerudung dengan kulit hitam manis yang memiliki sifat dewasa, sifat itu aku ketahui dari Shinta. Setelah mengumpulkan berkas, pengumuman kelompok akan disampaikan beberapa hari setelahnya. Aku mendapatkan delapan teman baru dari jurusan lain, empat dari Fakultas MIPA, dua dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan yang terakhir dua dari Fakultas Ekonomi. Kami akan tinggal bersama di Desa Cicinde Utara, Karawang.

Kami membuat group di Whatsapp, aku tidak begitu aktif didalam group tersebut karena aku merasa belum mengenal mereka terlalu dekat. Kami mengadakan janji untuk bertemu membicarakan survey, tibalah hari pertemuan itu, saya bertemu dengan tiga teman baru, mereka adalah Shifa, Tiara dan Nofia. Shifa yang kemudian saya panggil Cipa ini adalah wanita dewasa dengan ukuran sedikit mini, imut dan lucu, saya senang mengenalnya, dia adalah seseorang yang asik ketika sedang berbicara. Tiara teman dekatnya, berbeda dengan Cipa, tiara memiliki tubuh agak lebih besar dari saya, ia memakai kerudung panjang dan memiliki suara unik, sifatnya yang periang membuat hari-hari saya terasa tidak membosankan akibat celetukkan-celetukkannya itu apalagi jika sudah berduet dengan Nopia. Ya saya memanggilnya Nopia, dia adalah seseorang yang ceplas-ceplos, kekepoannya sangat besar, sampai ternyata dia pernah men stalk semua anggota group satu persatu, wanita ini benar-benar berisik, banyak candaan yang ia lontarkan dan membuat semua orang terpingkal, suasana akan selalu ramai karena kehadirannya.

Di kemudian hari, kami mengadakan pertemuan lagi, yang diadakan di kampus B UNJ di sebuah pendopo kecil berwarna hijau dekat kantin. aku datang terlambat, semua sudah selesai dibahas, namun beberapa orang masih stay disana, aku bertemu dua teman baru dari FIK, Tria dan Adyatna namanya. aku hanya berkenalan dan belum mengetahui bagaimana mereka. Sampai tibalah hari dimana semua mahasiswa KKN berkumpul untuk melakukan pembekalan. Aku lagi-lagi datang terlambat, tapi terlihat dua pria masih duduk-duduk didepan tempat registrasi, aku pun menyuruh mereka untuk segera masuk, tapi mereka menolak, yasudah akhirnya aku masuk dan bertemu dua teman baru lainnya yaitu Waskita dan Bayu. 

Waskita ini adalah seseorang yang paling dekat denganku selama di Cicinde, dia adalah wanita yang dewasa, sifatnya yang ke ibuan dan perkataannya yang lembut membuatku lebih sering cerita kepadanya, tapi seiring berjalannya waktu waskita terkontaminasi juga dengan kami, hari demi hari dia menjadi seseorang yang ceplas ceplos dan kadang-kadang bisa melucu juga. Adapula bayu, hemmm.. bagaimana mendeskripsikannya, di awal perkenalan ia terlihat tidak banyak bicara, aku pikir setelah beberapa hari ia akan lebih sering mengobrol dengan kami, ternyata tidak! Dia benar-benar pendiam, lebih dari sekadar pendiam malah.

Selesai pembekalan, kelompok kami dipanggil oleh dosen yang akan membimbing kami selama kegiatan berlangsung, semua sudah berkumpul, kecuali tiga orang, mereka adalah Tria, Adeng dan Isfan. Mataku kemudian memutar ruangan tersebut, dibalik kerumunan orang terlihat dua orang yang sepertinya aku kenal karena telah ku temui dekat meja registrasi, mereka menuju pintu keluar, aku buru-buru berjalan dan mendapati baju mereka berdua lalu aku tarik agar mereka ikut bergabung rapat.




Tria adalah ketua kelompok kecil kami, dibalik sifatnya yang suka nyeletuk dan suaranya yang cempreng, dia merupakan seseorang yang cukup dewasa. Aku pikir aku tidak bisa mengandalkannya sebagai ketua, ternyata aku salah. Adeng alias adyatna ini adalah sahabatnya, dia benar-benar menyayangi tria, terlihat ketika mukanya tidak begitu ceria karena tria tidak ikut di hari pemberangkatan menuju desa. Dia akan menurut apa yang dikatakan sahabatnya itu, dibalik kelakuan ikut-ikutannya itu dia merupakan sosok yang lucu, yang membuatnya semakin lucu adalah gerakan tubuhnya, seolah ia sedang berada di dalam acara lawak, setiap harinya dia akan selalu membuat kami tertawa terbahak-bahak bahkan hingga napas kami tersendat.

Yang terkahir adalah Isfan, aku hampir tidak ingat kapan aku pertama kali bertemu dengannya, karena memang dia seseorang yang tidak terlalu dekat denganku. Bayu dan isfan memiliki sikap yang hampir sama, yaitu diam dan menyendiri. Pertama aku melihatnya ketika didalam bis keberangkatan. Aku tidak begitu terlalu memperdulikkannya, nanti juga kenal dengan sendirinya.
Aku menuliskan beberapa diaryku selama disana, yaa beginilah ceritanya...



Sabtu, 16 January 2016 , 23.06 WIB
Day one
Hari yang cukup melelahkan. Hari ini adalah hari dimana aku berangkat KKN, Kuliah kerja nyata. Karena persiapan yang memang agak ngga niat dan dengan waktu yang super mepet. Aku berhasil menyelesaikan persiapan barang-barang dr pukul 9 sampai 2 malam.

Kemudian bangun pukul 4. 50 dibangunin mamah, aku mendadak kaget karena telat bangun. Tapi anehnya kesyokan tadi hanya formalitas saja, karena pada ujungnya aku tetap bergerak lambat dan mengecek hp sebelum mandi. Setelah itu aku mempersiapkan segala sesuatunya, ku check lagi dan lagi barang-barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal. Lalu kira-kira pukul 5.45 aku berangkat, diantar mamah dan papah. Aaa sosweet.

Mereka mengantarku sampai depan bis untuk menaruh barang, lalu kami  pergi ke kantin blok m untuk membelikan bekal untukku. Setelah itu kami berpisah, aku mencium pipi mamah dan papah lalu berpamitan.

Bis mulai jalan menuju desa cicinde utara sekitar pukul 8.30. kami sangat menikmati perjalanan, karena kelompok 3 tidak berhenti2 tertawa. Saling mengejek. Tiba pukul 12 di kantor kepala desa, namun beliau sedang tidak di tempat, akhirnya kami memutuskan untuk menaruh barang barang terlebih dahulu di homestay kami.

Kegiatan hari ini adalah sekitar pukul 1 kami akhirnya mengobrol dengan kepala desa di rumah bu iim sekertaris desa. Kemudian pukul 2 siang kami makan siang di homestay lalu tertidur sampai sore. Pada pukul 5 sore kami mandi dan sholat asar dilanjutkan sholat magrib. Dan pukul 8.30 malam kami rapat besar di homestay lak-laki.

Rapat yang cukup sengit. Aku merasa terdzolimi hahaha karena beberapa pendapatku selalu dtolak dan diserang oleh ketua kelompok besar dan beberapa orang. Namun pada dasarnya aku berargumen untuk memperjuangkan biaya yang menurutku agak tidak masuk akal. Masalah tidak berhenti sampai dsitu saja namun berlanjut di group whatsaapp

Ah sial!

Tetapi semua selesai dengan kepala dingin. Alhamdulillah. Akupun berdoa kepada Allah, lancarkanlah segala sesuatunya selama kami kkn didesa ini. Lindungilah kami dari mara bahaya. Semoga kami sukses menjalankan setiap prokernya. AMIN.

Salam dalida yang udah ngantuk.

Jumat, 09 Desember 2016

Gara-gara MOS

Pagi itu adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu, saat dimana aku menjadi kaka OSIS yang akan mempunyai adik baru dan akan memperkenalkan mereka selama tiga hari sekolah yang nantinya mereka singgahi selama tiga tahun. Sebelum mereka resmi dinyatakan sebagai murid di SMA mereka harus menjalani Masa Orientasi Peserta Didik Baru yang biasa kami sebut MOPDB .

“Lal lo bagian cut nyak dien yaa, Nora lo bagian hassanudin” fajar si ketua osis meangakhiri brefingnya.

 Aku mendapatkan tugas untuk menjadi pendamping kelas berguguskan Hasanudin,dua haripun berlalu dan esok adalah hari terakhir mereka menjalani MOPDB, hari dimana demo ekskul berlangsung.

“Deeek!! Ayo cepet turun udah pada kumpul” teriakku mengumpulkan semua peserta di lapangan.
“Ka.. kaka kita disini aja ka biar ngeliatnya jelas” pinta anak-anak hassanudin
“Yee yaudah yaudah terserah kalian tapi jangan berisik yaak waktu nanti udah pada tampil, kamu rifqi! Suka nyeletuk tuh, nanti diem yaaa” nasihatku sambil mengatur anak-anak lain
“ Siap iya kaa” jawab mereka

Setelah sekiranya semuanya rapi aku segera bersiap-siap menemui teman-temanku yang sudah siap dengan seragam dan atribut nya, ya mereka memakai seragam Paskibra.

“NAH!! Dateng juga lo ra, ayo buru ganti baju” lilien menyuruhku bersiap.
Dengan waktu yang singkat akupun memakai seragam itu dibantu teman-temanku yang sudah siap. Kami tampil diurutan sebelas tepatnya jam 1 setelah kegiatan ishoma.
Kelas yang aku dampingi termasuk kelas terberisik waktu itu, mereka duduk didepan  para penampil demo ekskul. Jantungku tak ada hentinya berdetak kencang ketika komandan mengambil aba-aba untuk memasuki lapangan.

“Peeeeerhaaatian langkah tegap majuuu jalan!” teriak Dwi si komandan.

Segera aku pasang wajah dengan senyuman manis dan langkah yang pasti, berjalan langkah demi langkah menuju tengah lapangan yang terik dan ramai suara para peserta mopdb.
‘Bismillah bismillaah focus noraa’ dalam hatiku.

Ketika aku ingin membuka formasi aku sangat gerogi dan berbuat salah, ya! Penyebab siapa lagi kalau bukan anak-anak hasanudin yang meneriakiku sambil meledek dan bertepuk tangan untukku.

Setelah aku selesai tampil, dengan cepat aku mengganti costumku dengan seragam dan almamater, langsung aku hampiri mereka cowok-cowok nakal asal hasanudin.

“Siapa tadi pelopornya?!!” tanyaku dengan nada sedikit tinggi dan senyuman
“dia kaa diaaa, Leo ka !” jawab mereka kompak sambil menunjuk seseorang bernama Leo
“Kamu lagi kamu lagi ya de! Sini nametagnya kaka ambil!” aku mengambil nametagnya

Sebenarnya aku tau bukan dia pelakunya tapi anehnya kenapa dia sebegitu pasrahnya menyerahkan nametagnya padaku. Ah sudahlah tidak penting juga.Akhirnya demo ekskulpun berakhir ditutup dengan ekskul band Dieciseis.Tidak terasa tiga haripun berlalu, banyak suka dan sedikit duka kita jalani kemarin.

Sorenya setelah brefing evaluasi dengan pembina OSIS aku segera pulang dan langsung merebahkan badanku yang baru saja diforsir selama tiga hari berturut-turut. Tiba-tiba ada getaran yang mengagetkanku, ternyata asalnya dari hpku, langsung saja aku membuka sebuah short message dari nomer yang tidak aku kenal itu. Dalam sms itu dia mengatakan

“ hai ka, aku Leo”.

Akupun mencoba mengingat-ingat siapa dia, ternyata dia adalah adik kelas baru ku. Yaaayaayaa Leo laki-laki putih,tampan,anak futsal,sedikit bandel dan agak polos sepenilaian ku saat itu.

“Oh kamu de, iya kenapa?” jawabku seadanya
“engga ko ka, kaka lagi apa?” tanya anak bocah itu.
‘lah ini anak kenapa tiba-tiba nanyanya aneh ya’ pikirku dalam hati
“baru aja sampe rumah de, kamu?” balasku cuek.

Berakhirlah percakapanku malam itu,lalu akupun mulai mengenang keseruan tiga hari kemarin, tiba-tiba terlintas wajah laki-laki yang tadi aku ambil nametagnya. ‘ih apansi ra! Kenapa lo jadi mikirin dia gini dah, udah tidur ah’ sambil memejamkan mata.

Esoknya ketika aku berjalan sendirian menuju kantin aku bertemu dengan Leo dan segerombolan teman-temannya.

“eh de !! kamu semalem ngapain sms kaka?” tanyaku penasaran
“ha? Engga ka? Siapa yang sms kaka?” jawab Leo bingung
“ciyeeee kyuuukyuuuu... ka katanya Leo suka tuh sama kaka” terdengar suara rifqi mengompori.

Aku langsung meninggalkan tempat itu dengan wajah agak sinis.
Malamnya sehabis aku belajar kelompok lagi-lagi aku mendapati pesan yang sama dan anehnya dengan nomer yang berbeda.

“hai ka, aku Leo”
“loh? Kamu ganti nomer de?”tanyaku bingung
“engga ka, aku baru sms kaka ini” jawabnya cuek

Ternyata setelah kami mengobrol semalaman dalam sms, nomer kemarin adalah nomer rifqi yang iseng mengerjaiku. Aku tidak habis pikir dengan kelakuan rifqi yang super duper nakal. Tapi yasudahlah kejadian salah paham itu hanya berlangsung dua hari. Hari demi hari aku semakin dekat dengan Leo kamipun saling bertukar pin bb bahkan setiap kami berpapasan di setiap sudut sekolah teman-temannya selalu mengompori kami berdua. Akhirnya tiba saat dimana aku menerima sebuah bbm yang membuat aku bingung, dan jantungku berdetak lebih kencang. Apalagi kalau bukan seseorang yang menyatakan cintanya.

Hari-hari kupun berubah, dari yang biasanya aku sangat ceria, bawel, bernyanyi dimana-mana tiba-tiba aku menjadi murung, lemas, dan lebih tepatnya suka melamun. Dan aku lebih suka mengurung diri dikelas di banding menuju kantin. Sampai ketika aku sedang duduk sendirian dikelas.

“wey !! (bella menepuk pundakku) kenapa sih lu ra? Dari kemaren? sakit?” tanya bella
“nggapapa gua bell” jawabku singkat sambil melanjutkan melamun
“eh normalnya elu tuh ngga bisa diem nora, nyanyi dimana-mana, iseng sini situ, kalo diem begini berarti lu lagi ngga normal wakakak” sindir bella
“bisa aja lu Bell” balasku kali ini dengan sedikit senyum.

Akhirnya aku ceritakan semua kejadian itu pada Bella, ia adalah sahabatku sejak kelas sepuluh, dan sekarang kamipun duduk berdua di kelas sebelas.

“oooooh jadi ini yang buat lu galau, yaudah hari inikan ada futsal cup satu sekolah nih, pasti dia ikut main futsalkan? Entar lo tunjukin yaak dia yang mana” sanggah Bella
“okey Bellaaaaah wkwkwk” ejekku yang sudah agak lega karena sudah bercerita.

Hari ini ada acara futsal satu sekolah yang diadakan OSIS, tibalah kelas sepuluh dua kelas dimana Leo bertanding. Aku dan teman-teman duduk menempati pinggir lapangan.

“yang mana sih ra?” tanya bella penasaran
“sini kamera lu!” pintaku. Bella pun memberikan cameranya, lalu aku memotret dia yang sedang menendang bola
“ha?!! Demi apalu yang ini ra? ini ganteng noraaa!! Putih lagi” teriak bella yang agak terkejut. Bellapun memamerkan foto ini ke teman-teman, alhasil mereka sependapat dengan bella.
“yaudah ra terima ajaaa, lo kan belum pernah pacaran juga, sekalinya di tembak, sama yang begituan” kompor bella
“tapi bell? Kita beda agama men” sesalku.
“iyak sih, tapi emang lo pacaran sama dia sampe nikah? Kan engga, tapi lonya gimana? Suka ngga sama dia” jawab bella memberi saran
“iyaaa juga sih, nggatau bell bingung, gua diemin dulu aja kali yak sembari gua mikir sembari gua nge test dia, dia itu serius ngga sama gue?” jawabku.
“iyaaaa boleh tapi jangan kelamaan ini aja udah sebulan lo diemin dia, baek baek entar kelamaan malah dia udah ilang rasanya men” bella pergi meninggalkan aku.
“Oh gitu ya bel? Yaudah okey deh, thanks ya bellaaah!!” ucapku sambil nyengir.

Malamnya sangat kebetulan sekali, tapi kali ini isi bbmnya bukan menyapa tetapi menanyakan bagaimana dengan pertanyaannya satu bulan lalu.

“laki-laki kan? Bisa nembak langsung kan?” sindirku.

Ke esokannya bel pulangpun berbunyi, kali ini aku perlambat gerakanku menuju depan perpustakaan sekolah, berbeda dengan jantungku yang berdetak lebih cepat. Dari podium aku berusaha mengintip-ngintip ke arah perpustakaan, masih belum ada tanda-tanda kedatangannya, lima belas menitpun berlalu, aku mulai mendatangi ruangan itu ternyata dia ada di dekat ruang guru yang letaknya tidak jauh dari perpustakaan.

“Ka!” panggil Leo
Akupun segera menengok ke sumber suara, ternyata itu suara Leo yang sedang berjalan ke arahku.

“Eh kamu de, kan depan ruang perpus bukan ruang guru” sindirku agak canggung
“hehe iya maaf ya ka, ka gimana jawabannya?” tanya leo terbata-bata
“Jawaban apa? Emang kamu abis ulangan?haha” jawabku berusaha menghangatkan suasana
“Aduh (sambil menggaruk-garuk kepala) bukan itu ka maksud aku, emmmh gimana? Kaka mau ngga jadi pacar aku?” tanya leo yang terlihat panik
“Ya enggak lah!” jawabku tegas. Leo kaget dan mulai agak menunduk
“Ya nggak mungkin aku ngga mau jadi pacar kamu de” ku lanjutkan dengan senyuman
“Serius ka!!? Makasih ya kaaaa” ucap leo yang sangat senang
“Iyaa masa bercanda sih, yaudah kamu mau pulang ya?” tanyaku
“iya ka, kaka mau bareng?” jawab leo masih dengan wajah sumringah
“emh kayanya aku latihan dulu deh, aku bisa pulang sendiri ko, kamu duluan aja nggapapa” jawabku dengan lembut.

Kamipun berpisah sambil mengucapkan salam perpisahan. Selepas itu aku merasa seperti artis ftv, yaa apalagi kalo bukan senyum-senyum sendiri, semangat latihan, dan yang paling parahnya aku ngga marah saat adik kelasku menumpahkan es jeruknya ke bajuku.

‘Ya tuhaaan beri rasa ini sepanjang hidupku, amin” aku memohon dalam hati.

Hari demi hari kami semakin cocok, selalu berangkat dan pulang sekolah bersama,minggu berikutnya kami saling menunggu latihan satu sama lain, kadang kalau lagi istirahat dia suka mendatangi kelasku dan menemaniku makan, bahkan display picture bbm, avatar twitter sampai photo profil facebook kami sama.

Dua bulan hangatpun berlalu sampai tiba saatnya dia bersikap dingin, aku bingung kenapa tiba-tiba tanpa alasan dia menjawab bbmku sangat singkat. Jika aku ajak berangkat sekolah bareng dia suka mencari-cari alasan, begitupun juga ketika aku minta jemput dia selalu terlambat dan tidak mengucapkan apa-apa sampai rumah. Paginya disekolah, tepatnya di toilet perempuan.

“Ka, kaka putus ya sama Leo?” tanya nia adik kelasku yang kebetulan satu kelas dengan leo
“ha? Engga ko? Ko kamu ngomongnya gitu ni?” tanyaku agak kaget
“Iya ka abisan aku penasaran ka dpnya Leo udah ngga sama kaka, statusnya juga udah ngga ada, terus tadi aku tanya, Le lo putus sama ka nora? Dia jawab iya ka” jelas nia
“hahaha iyaa diemin aja ni engga kita belum putus ko” jawabku sambil tertawa.

Padahal dalam hatiku seperti daging yang di iris pisau tajam, sakit tidak? Menurut kalian? Aku pun berusaha terlihat seperti tidak ada apa-apa tadi pagi, aku masih menaruh muka dua di depan teman-temanku.

Sore setelah pulang sekolah aku dan aisyah main ke rumah caca teman sebangku ku ketika kami kelas sepuluh. Akupun menceritakan semua kejadian di toilet tadi.

“demi apa ra? Kata adek kelas lo gitu? Wah ngga bener nih ngga bener!! Em gimana kalo kita telphone leo! Biar dia kasih pejelasan” respon caca
“tapi gue ngga berani ca” jawabku takut
“yaudah sini gue aja yang telphone, ribet amat lu pada” ais yang sedang nonton menawarkan diri.

Lucunya kita menyama-nyamakan suara seperti anggota padus sebelum menelpon, setelah sekiranya sama Ais langsung menelpon leo.

“Hai le, lagi apa?” ais berusaha menyamar
“lagi dirumah belajar?” jawab leo seadanya
“oh belajar, ehiya tadi ada temen kamu yang bilang kata kamu kita udah putus? Emang iya?” nada aisyah yang sok sedih
“Siapa ra? Enggako aku ngga pernah bilang gitu” kata leo yang masih cuek
“iyaa kata temen kamu tadi, si nia tadi dia ketemu aku di toilet, terus kenapa status kamu ngga ada nama aku?” suara cempreng dan logat Ais yang cepat kembali seperti semula. Aku dan caca mulai panik
“ra? Ini kamu kan? Ko suara kamu beda sih” tanya Leo yang mulai risih
“ehem em em, ha emang iya? Nggatau nih aku lagi batuk serek gitu” Aisyah yang panik mulai mengeles. Muka kami bertiga terlihat sangat kecut saat menahan tawa melihat kelakuan ais.

Tiba-tiba saja telphone terputus akibat pulsaku yang habis. Akhirnya aku dan aisyah pulang karena sudah larut malam dan besok harus sekolah. Tiga minggu berselang, aku dan leo semakin hari semakin dingin, minggu ini adalah ulangan akhir semester dan besok hari terakhir kami ulangan,aku merasa khawatir dengan hubungan ini lalu aku memutuskan untuk pulang bareng. Dalam perjalanan terlihat leo biasa saja masih seperti pertama kita jalan, kita bisa ketawa bareng lagi, dia ngga ada cuek-cueknya sama sekali, sampai akhirnya aku bertanya

“Le, kamu sebenernya masih sayang ngga sih sama aku?” nadaku yang mulai serius
“sayang lah, ko kamu nanyanya gitu sih ra? Ada juga aku yang tanya kamu, kamu sayang ngga sama aku?” jawab leo tegas
“kalo aku sayang banget sama kamu, makannya kamu jangan ninggalin aku ya” kataku sambil membenari posisi tanganku di pinggang leo
“iyaaa aku juga sayang banget sama kamu raaa, sabtu kamu ada acara ngga? Temenin aku tanding futsal ya ra” nada leo yang sangat lembut membuat hatiku luluh
“sabtu? Ngga ada ko, yaudah kamu jemput aku ya” balasku lembut
Pagi ketika jam istirahat aku menuju toilet sendirian,tiba-tiba
“Noraaa!!!!!!! Lo mesti tau!! Leo tuh selingkuh sama nabilaaa!!” Sara histeris sambil menarikku menuju kelas leo

Aku terdiam dalam perih, kali ini bukan hati yang teriris pisau lagi tapi panah yang menancap kencang tepat di hatiku. Tetapi aku masih belum percaya apa yang dikatakan sara, aku masih berusaha menegarkan hatiku dan bersikap sok tenang.

“serius sar? Ohh yaudah diemin aja hehe” terlihat muka ku yang masih cengengesan sambil menahan perih. Sampailah aku didepan kelas Leo
“Raaa!!! Lo masih bisa cengengesan kaya gini? Liat nih status leo!! Nabila love” sara menegaskan kejelasan semua ini.

Seketika itu mataku mulai berkaca-kaca dan panah yang sudah menancap mulai lepas perlahan. Di depan kelas X3 sara caca dan aisyah menarik leo yang sedang duduk. Aku hanya berdiri staycool dan memberi senyuman pada leo.

“LEO!! Sekarang lo jelasin ke nora! Apa maksudnya status lo!! Adek kelas aja udah songong!Lo itu bego yak, lo selingkuh di bbm! Gue tau nora lagi off tapi lo tololnya jangan ketolongan dong!! Lo itu masih punya kontak sahabat-sahabatnya nora!! Bego ko dipiara!!” sahabat-sahabat baikku menyerang leo dengan tidak memberi kesempatan leo bicara. Sambil mereka memarahi laki-laki itu, diam-diam aku menuju kelas dengan air mata mengucur deras dipipiku. Aku duduk dikelas berusaha mengelap setiap air mata yang jatuh agar teman-teman dikelas tidak tau apa yang sedang terjadi. Tapi semua sia-sia karena tiba-tiba sahabat-sahabatku mendatangi aku dan semua memelukku dengan erat.

“Ra yang sabar yaa” terdengar suara caca menguatkanku
“ra lo kalo mau nangis ya nangis aja” sambung suara aisyah
“ko lu malah senyumsenyum gitu sih, jangan sok tegar deh lo raa, sabar ya raa!! Emang bajingan tuh cowok” sara berusaha membelaku
“hehehe engga gue nggapapa ko temen-temen, makasih banyak yaa kalian udah ngasih tau gue, gue kuat ko hehe” kataku sok tegar sambil melepaskan pelukkan mereka, tak hentinya air mata mengalir walaupun aku tersenyum. Akhirnya mereka kembali ke kelas masing-masing.

Lalu terlihat banyak anak kelas X ada di depan ruang kelasku, laki-laki itu mucul dari balik segerombolan teman-temannya menuju ke arahku.

“ra maafin aku ya, aku udah duain kamu” kata leo yang sudah berada di depanku
“apa yang harus perlu dimaafin?kamu ngga salah ko,terus maunya kamu apa sekarang?” jawabku yang masih saja terlihat sok tegar
“emm, kita putus ya?” kata-kata yang keluar dari mulut leo sontak membuatku kaget dan pasrah
“yaudah kalo itu mau kamu” jawabku masih dengan senyuman lalu leopun meninggalkan kelasku.
“Bego emang lu! Cewek baik, cantik, pinter lu putusin” aldy teman leo mengompori
“buat lu aja” tegas Leo.

Di rumah, aku mengurung diri dikamar seharian,aku berfikir mungkin aku adalah wanita paling bodoh yang pernah ada, menangis kejer hanya untuk laki-laki tidak tau diri itu.
‘Leo? Lo tuh cowok pertama yang berhasil dapetin hati gue, dan lo cowok pertama juga yang berhasil ngerobek hati gue, lo ngga inget, baru kemaren kita pulang bareng, jalan bareng, ketawa bareng, terus maksud dari semua itu apa?’ dalam hatiku sambil aku menahan suara tangis.

Semalaman aku menangis alhasil pagi ini aku terbangun dengan mata sembab dan agak hitam, tapi hari ini aku harus latihan dance karna dua minggu lagi akan ada lomba. Latihan hari ini kurang maksimal, begitupun teman-temanku yang tidak tega melihatku tak bersemangat latihan. Akhirnya kami akhiri latihan ini lebih awal.

Dirumah aku masih suka melamun, memikirkan laki-laki itu, dan hatiku bertanya-tanya, siapakah wanita itu? Seperti apa dia? Wanita yang bisa membuat leo sejahat ini kepadaku, aku dengar-dengar dia teman satu angkatanku, aku berusaha mencari tau siapa dia, ternyata dia adalah nabila kelas 11ips2, wajahnya familiar, ya aku ingat dia! ketika kami LDKS dia sempat merebut homestayku dan sekarang dia merebut? Hafft ini menyakitkan.

Senin pagi ketika jam istirahat berlangsung aku mengajak bella ke uks untuk melihat caca, katanya kaki caca terkilir waktu ambil nilai olahraga tadi. Tidak sengaja aku bertemu nabila di ruangan itu. Aku sama sekali tak menyapanya tetapi tiba-tiba caca dan desty menyamperi wanita itu

“Nab, lo jadian sama Leo ya?” tanya caca sok asik
“iyaa, gue ngga tau apa-apa ko, leo ngga bilang apa-apa sama gue”jawabnya setengah panik
“emang lo nggatau kalo leo pacarnya nora?” tanya desty mengintimidasi
“engga gue ngga tau sumpah, dia ngga cerita apa-apa sama gue, tau-tau dia nembak gue gitu aja.......” nabila mencoba meyakinkan kami
“udaah udah, iyaa nab lo ngga salah apa-apa ko, balik yuk bell” leraiku lembut memotong pembicaraan mereka

Selepas itu aku menunggu caca dan desty di depan uks, tidak lama waktu berselang ada suara gaduh dibelakangku, ternyata nabila jatuh pingsan. Bel masuk kelas berbunyi aku dan bella segera  masuk kelas karena akan ada pelajaran mandarin. Sebenarnya aku sudah melupakan kejadian itu semua aku berusaha ikhlas, karena aku yakin tuhan punya rencana yang indah untukku. Ditengah pelajaran aku iseng melihat hp, ternyata ada dua pesan masuk dari leo.

“Bell!! Leo bel leo” bisikku ke bella. Aku langsung membuka isi pesan itu yang isinya

‘Lo apain cewe gue tadi!! Urusan lo sama gue bukan sama cewe gue, gue tunggu lo depan kelas gue nanti’ isi pesan pertama yang langsung membuat aku sesak sehingga jantungku berdetak lebih cepat, karena penasaran akupun membuka pesan yang ke dua

‘Asal lo tau, gue jadian sama lo tuh cuma buat TARUHAN!!! INGET ITU!!” kata-kata yang kasar dan capslock yang ngga nyantai sontak membuat tanganku reflek melempar handphone ke meja, dan berhasil mengagetkan bella, aku tertolong dengan suara gaduh kelasku.

“ra?!! Lo kenapa?” bella yang penasaran segera mengambil handphoneku
“bell, gue salah apa bell???? Tadi gue ngga ngapa-ngapain nabila!! Bahkan gue yang nenangin suasana!! Nabila bilang apa bel ke leo sampe leo sms gue kaya gini ya allah” nadaku mulai sesak seperti ingin menangis.
“ra ini ngga bisa dibiarin ra, biar gue nanti bilang sama temen-temen biar kita yang nyamperin dia” kata bella yang juga mulai emosi
“ngga ngga usah bell ini urusan gue sama dia, gue juga bisa ko kesana sendiri” sanggahku
“engga ra!! ngga bisa, kita harus kesana!! Lo sahabat gue,ngga terima gue lo diginiin adek kelas” bella langsung memberitahu kejadian ini ke semua sahabatku dan banyak teman-teman baikku juga ikut membantu
Siang setelah sholat dzuhur aku dan teman-teman langsung menyamperi Leo, lagi-lagi ketika leo sedang duduk santai kali ini caca yang menariknya
“HEH!! Adek kelas ngga tau diuntung lo!!” caca menunjuk leo sambil mendorongnya ke arah kita. Disitu aku hanya diam, karena leo di serbu teman-temanku. Sekiranya teman-temanku sudah puas, aku angkat bicara.
“Le? Maksud lo apa ha? Cewe lo bilang apa aja ke lo sampe lo sms gue kaya gitu!!” nada bicaraku semakin tinggi
“jangan keroyokan dong” leo mengeles
“EH bego!! Kita yang mau bantu nora! Emangnya lo? Disini siapa yang mau bela dia ha?” potong caca
“ngga ada kaaaaa hahaha” jawab teman-teman leo kompak
“Lo denger sendiri kan? Gue ngga minta mereka kesini! Sekarang terserah deh lo mau ngapain! Asal jangan pernah ganggu hidup gue lagi, karena gue ngga akan pernah ganggu hidup lo lagi” sebuah tamparan melesat dipipi leo.

Semenjak itu, kamipun tidak pernah berhubungan sama sekali, pernah suatu malam dia mengajakku balikan, tapi aku menolaknya mentah-mentah. Satu tahun berlalu, perlahan aku mulai melupakan semua perasaan, semua kejadian, dan semua kenangan kita. Sampai aku dengar kabar bahwa mereka putus, aku percaya dengan kata-kata bella ‘liat aja ra semua yang diawali ngga baik pasti akhirnya juga ngga baik, dia bisa giniin lo dia juga pasti giniin nabila’ kata-kata sakti itu yang membuat aku bangkit dari kegalauan kurang lebih satu bulan, selepas itu aku menjalani hari kembali seperti sedia kala dimana aku bisa bercanda dan tertawa.

Pagi itu seperti biasa aku menuju kantin sendirian, tiba-tiba ketika aku tidak sengaja menengok, seseorang menabrakku dari belakang, dia adalah leo yang menumpahkan minumannya ke bajuku

“eh yampun maaf maaf!!”leo masih belum sadar yang dia tabrak adalah aku, lalu akupun berbalik
“nora?! Aduh ra maafin gue yaa” sesal leo sambil membersihkan bajuku dengan tissue. Aku hanya diam mengangguk sambil tersenyum dan pergi ke kelas.

Setiap kami berpapasan, aku merasa cangggung seperti pertama kali kita bertemu, begitupun leo selalu salting setiap aku melewatinya. Sampai tiba pada suatu malam, aku dibangunkan adikku karena ada teman yang mencariku, aku masih memakai seragam pramuka lengkap dengan dasi akibat ketiduran tadi sore, aku juga tidak sempat ganti baju langsung saja aku kedepan dan seseorang diatas motor sudah menungguku

“Lee leo? Ngapain kamu disini” aku yang tak percaya mengucek-ngucek mata
“iya raa, emangnya ngga boleh ya? Aku mau minta nomer kamu dong sekalian pinnya ya hehe nih” pintanya dengan nada bercanda sambil menyerahkan hp
“emang nomer aku kemana” tanyaku sambil mengetik, disitu aku sudah benar-benar melupakan kejadian satu tahun lalu mengubur semua kejadian demi kejadian yang me nyakitkan. Kami mengobrol sebentar untuk menghangatkan suasana, karena hari semakin larut aku menyuruhnya pulang.

Jujur aku masih belum melupakan dia sepenuhnya, masih ada rasa yang tertinggal didalam hatiku, sulit dipungkiri kata-kata ‘cinta pertama adalah cinta yang paling susah dilupakan’ walaupun dulu aku sebegitu bencinya dengan leo.

Kali ini pagi itu kembali seperti dulu, aku yang ingin berangkat dianter papah melihat ada seseorang bermotor satria disebrang sana yang sepertinya aku kenal, ketika aku dekati, yaa siapa lagi kalau bukan laki-laki tadi malam. Akhirnya aku memutuskan untuk berangkat bareng leo. Aku merasa tak ada yang berbeda dengannya saat dimana kita pertama kali jadian. Setiap malam kami bbman kembali, siapa yang tahu jadwal bola dia yang harus mengingatkan, tertawa dikeheningan malam karna kelakuan konyol kami, sungguh aneh semua kejadian ini kembali terulang. Dua minggu berselang leo mengajakku nonton club kesukaannya yaitu chelsea yang akan tour asia bulan ini, dia tahu aku tidak begitu suka chelsea tapi diapun tau aku sangat suka fernando torres yang sekarang masih berada di club kesayangannya. Awalnya aku bilang tidak mau, tapi karena dia menjanjikan aku akan meet and greet dengan torres aku tidak bisa menolaknya.

“besok jangan ngaret yaa jemputnya le hahaha” candaku dalam bbm
“hahaha suka-suka guelah kan gue yang tau tempat beli ticketnya dimana wee:p” ejek leo.

Kami berangkat malam hari tepat pukul setengah tujuh malam, aku bingung kenapa leo tiba-tiba membatalkan janji kami tadi siang, tapi yasudahlah. Setelah kami membeli ticket chelsea leo juga membelikan aku ticket nonton, persis seperti dulu setiap kami nonton aku balik membelikan popcorn caramel kesukaannya.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam, waktunya pulang ketika kami sampai dirumahku, aku mengembalikkan handphone leo yang ia titipkan dalam tasku, dan aku sangat terkejut  ketika yang ku ambil adalah mawar putih yang indah, tiba-tiba leo pun memberikan coklat kesukaanku dari balik tangannya sambil mengatakan

“Noraa, emh gue tau dulu gue pernah ngelakuin hal yang fatal, gue nyesel banget ngelakuin itu semua, tapi kali ini gua bener-bener sadar lo itu cewe yang paling baik buat gue, gue janji ngga akan ngulangin lagi maafin semuanya ya ra, kita bangun lagi dar nol, lo mau kan balikan sama gue?” wajah leo sangat serius

“tapi ada syaratnya, lo harus ngomong kaya tadi sambil napas lewat idung” balasku
“raaa? Itukan ngga akan mungkin bisaaaa” leo mulai pesimis
“hahahahahahaaa gue bercanda keles, iyaa gue mau ko leo sidunata kuuuu” candaku sambil menyubit pipinya kamipun tertawa memecahkan hening malam.

Di tempat tidur aku mengenang kejadian tadi, bagaimana bisa leo meletakkan bunga itu dalam tas, sedangkan tas itu aku selalu pegang, tiba-tiba sebuah getaran PING dari hp mengagetkan aku yang sedang melamun

‘Raaa buka memopad deh’ ternyata leo, aku yang penasaran tidak langsung membalas bbm itu tapi langsung membuka memopad yang ada di hpku, ternyata setelah aku cari ada sebuah judul ‘Nora’ yang rasanya aku tidak pernah menuliskan di memoku ketika aku buka


‘aku sayang banget sama kamu Nora’