Bagi kami yang
menempuh pendidikan untuk menjadi guru, ada satu tahapan dalam masa-masa kuliah
ketika kami akan dihadapkan dengan PPL alias Praktik Pengenalan Lapangan yang
sekarang berubah nama menjadi PKM yaitu Praktik Kerja Mengajar . Berhubung
bidang yang didalami adalah profesi seorang guru, maka para calon guru wajib
melakukan PKM sebagai guru di sekolah-sekolah yang sudah ditentukan. Pada
awalnya saya dan teman kelompok saya mendapatkan SMA Ksatria, dan enah kenapa
akhirnya beberapa kelompok di rolling sehingga saya mendapatkan SMA 27 dengan
partner yang baru pula.
Sama seperti
KKN atau Kuliah Kerja Nyata, menjadi guru PPL itu juga punya tantangan
tersendiri. Pasalnya, di saat itulah mahasiswa akhirnya terjun langsung ke
masyarakat dan mempraktikan segala ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan
semasa kuliah. Nah, yang namanya praktik kerja, tentu saja ada banyak cerita
suka duka dibaliknya. Apalagi sebagai seorang guru PKM yang harus menghadapi
murid-murid yang usianya nggak beda jauh, contohnya seperti bertemu dengan
murid-murid yang suka mencari perhatian gurunya, murid yang susah diatur, baca
tugas murid yang jawabannya kadang lucu-lucu dan nyeleneh suka bikin senyum-senyum
sendiri saat mengoreksi tugas atau ulangan bahkan digoda sama murid-murid sendiri.
Karena guru pamong saya yaitu Madame Delly Anne sedang sakit, maka kami harus mengajar lebih awal dari teman-teman yang lain. Kami sempat terkejut karena kami harus mengajar 9 jam perhari, ditambah kami harus kuliah, namun akhirnya masalah selesai setelah madame sembuh. Singkat cerita ketika pemilihan kelas dengan cara di undi, saya mendapatkan kelas pagi yaitu XI MIA 1, sebelumnya saya pernah memasuki kelas ini di awal pelajaran di hari selasa bersama 3 kaka kelas saya yaitu Ka Ratna, Ka Gina dan Ka Pure. Kesan di awal pertemuan saya kepada MIA 1 adalah mereka cukup tenang, mudah memahami, dan tidak terlalu banyak tingkah.
Kemudian tibalah hari dimana saya benar-benar akan mengajar di kelas tersebut. Ketika memasuki kelas, saya mulai pelajaran dengan memberi salam, lalu saya mengambil buku absen untuk mengenal nama mereka satu persatu. Namun sayangnya, mereka berubah 180o dari sebelumnya, bagaikan ghost child , mereka sulit sekali diatur, banyak yang bermain hp, suara saya hampir habis dibuatnya, saking berisiknya mereka, tapi saya masih terselamatkan oleh satu anak.. yaa hanya satu anak yang memiliki niat untuk belajar. Mungkin karena saya belum bisa beradaptasi. Keesokkan harinya saya mencari cara agar mereka menghargai guru, saya mulai sedikit tegas namun tetap tidak menunjukkan taring saya. Hmm sikap tegas itu cukup efektif .. tetapi hanya untuk beberapa hari :D.
Namun tidak dipungkiri, kurang lebih 5 bulan bersama mereka adalah hal yang sangat menyenangkan. Kami sering bercanda ditengah-tengah pelajaran. Dari waktu ke waktu, sedikit demi sedikit saya mulai mengenal mereka lebih dekat. Kelas yang berisikan 36 anak murid ini memiliki karakter dan ceritanya masing-masing. Bahagia rasanya bisa menceritakan mereka.
Alicia Dwi
Permata, nama yang selalu saya hafal karena merupakan absen pertama. Pada awal
pertemuan sepertinya dia tidak terlalu pintar, tapi ternyata dia diam-diam
menghanyutkan. Dia merupakan salah satu murid rajin di MIA 1. Walaupun sering
cuek dan tidak terlalu perduli dengan
saya, menurut saya dia anak yang berkompeten di matapelajaran bahasa prancis.
Febby
Fraharyani, sifat pendiamya membuat saya tidak terlalu memperhatikannya di
kelas, yang saya tahu dia selalu bersama alicia teman sebangkunya, tulisannya
rapih dan indah, dia kecil berkerudung dan memiliki sopan santun yang baik.
Alifya Adhila, wanita yang sering digosipi bakal balikan lagi dengan teman sekelasnya ini orangnya baik, sering ia bermain hp bersama jessie, bagai pinang dibelah dua mereka selalu menempel, ketoilet nempel, ke kantin nempel, di bangku juga nempel. Agak serem ya.. tapi sepertinya kisah percintaannya dengan si dia semakin hari ada kemajuan ya? Sayang sudah selesai tugas saya untuk mengajar di mia 1. Jadi saya tidak bisa menyaksikan kisah drama mereka hingga akhir hahaha.
Jessie Miranda Liling, wanita hitam manis dengan behel dan lesung pipit dalam yang membuat wajahnya terlihat selalu fresh ini adalah wanita yang cukup baik, bahkan ketika dia sakit dia terlihat tidak sakit hahaha. Di awal saya sempat meragukan dia akan tertarik pada pelajaran ini, karena dia selalu duduk dibelakang, bermain hp, dan mengobrol bersama azka dan alifya. Namun di tengah-tengah masa pembelajaran dia memiliki progress yang cukup pesat, dia selalu menjawab pertanyaan yang saya lontarkan, dia aktif, dan semangat belajarnya mulai terlihat. Saya sangat ingat sekali ketika dia sedang pengambilan nilai production orale, walaupun sangat terbata-bata, tapi terlihat jelas dimatanya bahwa dia sedang berjuang.. saya sangat senang. Terimakasih untuk semangatmu jessie, semoga kamu menjadi orang yang sukses ya.
Aprizal, laki-laki besar tinggi dengan kulit agak berwarna gelap ini sering duduk dibelakang, sebelum ada peraturan rolling tempat duduk. Sebenernya dia anak yang baik dan bertanggung jawab. Namun terkadang kalau lagi kambuh yaa gitu deh.. Dia tidak akan memperhatikan dan tidak mau mengerjakan tugasnya. Malah ikut terpengaruh bermain dengan teman-temannya.
Ardhia Regita Cahyani, saya kurang akrab dengan perempuan yang satu ini, yang saya tau dia wanita yang suka tersenyum, orangnya kecil, berkerudung dan hitam manis, kalau sedang dikelas belajarnya bergantung dengan moodnya dia.
Haryati Prianto, kalau saya tidak salah, berarti benar , dia duduk dengan temannya ardhia. Wanita ini agak kecil, imut, berkerudung dan cukup cerdas dalam pelajaran ini. Saya senang karena walaupun dia pendiam, dia menunjukkan bahwa dia cerdas dengan nilai tingginya.
Azka Nurahmah, dulu saya sangat menaruh banyak harapan di awal pertemuan padanya.. dia ketua kelas di mia 1, teman-temannya bilang kalau dia bertanggung jawab, tapi mungkin saya kurang beruntung karena di pelajaran bahasa prancis dia tidak menaruh perhatian banyak. Namun pada dasarnya dia anak yang baik dan sering galau dengan perempuan. Sewaktu-waktu dia pernah bercerita tentang kekasihnya yang ia tinggalkan karena sifatnya yang possessif. Hem.
Balqis Karina D, wanita dengan kulit putih dan wajah yang manis ini berkerudung, saya senang melihatnya karena selalu tersenyum, walaupun moodnya sering berubah-ubah namun saya rasa dia anak yang bertanggung jawab dan pintar.
Dinda Felicia
Maharani nama panjangnya saya sebut dia wanita super, super semangat, super
pinter, super aktif, super besar, eh super manis maksudnya din hehe. Dia pernah
memotong poninya yang membuat dirinya semakin cantik, tidak puas, satu bulan
kemudian akhirnya dia memotong rambutnya menjadi sepanjang bahu, saya pernah
megatakan kepada murid-murid dikelas bahwa saya tidak perduli dengan nilai yang
mereka terima, saya cukup menghargai usaha kalian dalam menyelesaikan soal, dan
menggapai angka diatas kkm, saya tidak menuntut mereka sempurna. Namun tidak
dipungkiri juga, saya sangat senang bertemu dengan anak ini, wanita yang
seringkali pada hari rabu tidak masuk ini sangat aktif dikelas, dia sering
bertanya hal-hal yang menurutnya belum jelas.. kadang ketika suasana dikelas
benar-benar sepi, hanya dialah yang bersemangat menjawab pertanyaan saya.. terimakasih
dinda.
Erika Fanita
Ardiany namanya. Saya mengenalnya dengan baik di tengah-tengah semester masa
sekolah, ternyata dia anak paskibra, tiada keraguan bahwa saya melihat dia
orang yang cukup teliti dan bertanggung jawab terutama saat menjadi sekertaris
kelas dan organisasinya. Kami memiliki latar belakang yang sama, dan pada waktu
itu saya sempat berbicara banyak tentang paskibra dengannya, dia mengenal sma
saya di halim. Ternyata mereka pernah mengikuti lomba disana.
Feni Restu
Noviandari, di akhir perpisahan ketika kelas sedang berfoto, dia tidak hadir.
Saya sangat merindukannya, namun ternyata dihari jumat saya bertemu dengannya
di kantin. Karena agak rempong dan ceplas ceplos dia menggebu-gebu meminta agar
saya berfoto bersamanya, pun hal yang sama saya rasakan juga. Wanita ini
memiliki tubuh langsing, rambutnya terurai sebahu dan hitam manis.
Mutiara Sani,
saya biasa memanggilnya muti agar lebih akrab, wanita dengan logat betawinya
yang khas ini memiliki kisah percintaan yang unik dengan salah satu anak kelas
tetangga, adam namanya tapi mademoiselle ratna sering memangilnya wawi. Saya
tidak begitu memperhatikan tingkah laku remaja wanita satu ini dikelas. Namun
setelah beberapa minggu berada di sekolah saya mulai mengetahui gosip-gosip
yang tersebar, saya juga sering melihat mereka berduaan, kadang ketika jam
istirahat mereka saling bertemu, atau terkadang mereka jalan berdua ketika bel
pulang sekolah. Hmm wish you have a longlast relationship guyss.
Sittah
Latansaa M, Unik, itulah yang saya rasakan ketika menyebut namanya, entah apa
artinya nama itu menggambarkan buah di pikiran saya. Mungkin bentuknya seperti
buah khuldi. Sittah adalah murid yang
biasa-biasa saja dikelas bahasa Prancis pada awal pertemuan, namun ternyata
beberapa minggu kemudian dia menunjukkan progres yang signifikan kepada saya,
dia seseorang yang cukup pintar, terkadang cuek, bisa dibuktikan oleh akun
instagramnya yang sedikit foto namun banyak followersnya namun sebenarnya dia
adalah sosok yang lembut dan tidak sombong.
Diakhir pembelajaran, saya mengucapkan salam perpisahan, saya memberikan
kenang-kenangan kepada anak-anak sebuah miniatur menara Eiffel dimana saya
sangat berharap suatu hari nanti saya akan bertemu dengan mereka disana. Akan
tetapi yang mengejutkan adalah ketika dia mendekati saya dengan mata berkaca,
yang kemudian air mata berlinangnya jatuh di pipi sambil berkata “ mademoiselle
nanti ngga ketemu mademoiselle lagi...”, tanpa basa-basi saya menjawab “
yaampunnn sittahhhhh kenapa nangis? Sini sini peluk” dan akhirnya kami
berpelukan layaknya teletubies. Kejadian tersebut membuat saya ingin
mengeluarkan air mata karena terharu, sayapun menguatkannya “ sittah jangan
sedih sih, nantikan kita bisa ketemu diluar, bosen ketemu disekolah mah”.
Akhirnya dia mengerti dan mengusap air matanya.
Nadya
Nuratiqah P, hmmm bagaimana mendeskripsikannya, dimulai dari mana ya. Awal
pertemuan saya dengannya tidak begitu mengenakkan, pasalnya ketika saya
mengajar dikelas wanita yang akrab disapa nadya ini mungkin tidak begitu menyukai
saya, terlihat dari sikapnya yang begitu cuek dengan saya pun pelajarannya.
Contohnya dia suka telat mengumpulkan tugas yang saya berikan. Hari-haripun
berlalu, saya mulai memahami sifatnya, pada suatu hari dia menawarkan saya
makanan yaitu makaroni nge*niiiiiitttt*. Jangan dilihat dari namanya ya, karena
sekali coba bisa ketagihan. Dari transaksi itulah hubungan kami semakin hangat,
terkdang dia mulai sering basa-basi dengan saya, mulai menanyakan bagian yang
tidak dimengerti, mulai cepat memahami pelajaran, mulai rajin mengerjakan tugas
tepat waktu. Saya sangat menghargai perubahan itu J
Mujellalah,
anak yang sangat pendiam, namanya unik, pertama kali dekat dengan dia karena
suatu kejadian ketika saya sedang monitoring, tiba-tiba dia menangis akibat dikerjai
Rafi, kemudian esok harinya saya berusaha untuk mengajaknya berbicara dan
sedikit memberinya motivasi. Setelah kejadian itu, dia mulai semangat dalam
mengerjakan tugas-tugas yang saya berikan. Saya sangat sangat senang. Walaupun
terlihat biasa saja, setidaknya saya senang melihatnya benar-benar berusaha
mengerjakannya.
Ganjar Andika
Mulia .. saya sangat meragukan dia dikelas, saya memandang sebelah mata, saya
sulit memperhatikannya karena dia selalu terlihat terutup, namun di seiring
berjalannya waktu saya mengenalnya dengan baik, tubuh besarnya cocok dengan
otaknya yang encer. Walaupun terlihat cuek namun sebenarnya dia memperhatikan
pelajaran dengan cukup baik.
Ilham
Muhammad, Cowo yang lebih memilih dipanggil mizan ini cowo terunik dikelas mia
1, kalau dilihat dari luar, orangnya sangat pendiam dan mager-mageran. Tapi
sebenarnya dia merupakan salah satu murid yang cerdas di kelas, apalagi kalau
sudah dekat-dekat dia akan mengeluarkan kata-kata aneh yang kadang menusuk
membuat jantung sontak terhenti sebentar hahaha mais c’est pas de probleme,
karena terkadang juga celotehnya itu membuat saya tertawa dan tidak habis
fikir. Saya ingat betul ketika saya
sedang menjelaskan dengan semangat membara, “ oui, jadi kalau di prancis
bermesraan itu hal yang biasa blablabla...
tiba-tiba dia berbicara murmurer ,
lalu saya dekati dia dan berkata “ ya kenapa ilham?” “ sjfvhqeihbfqi” suaranya
kecil sekali, benar-benar tidak terdengar dengan jelas, lalu saya dekatkan
telinga saya dan saya ulangi pertanyaan saya “ yaa kenapa ilham??” lalu dia
membalas “saya ngga nanya mademoiselle” DEG, kemudian hening, untuk menutupi
rasa shock, saya langsung tertawa
hahaha. Saya merasa bahwa apa yang dia katakan memiliki makna sebaliknya ,
misalnya dia bilang “ mademoiselle besok udah ngga ada ya?” lalu saya menjawab
“ iyaaa” kemudian dibalasnya lagi “ yess, innalillahi...” DEG hahaha saya yakin
betul kalau dia ternyata sedih saya tidak lagi mengajar di mia 1. Terlihat
jelas dimatanya. ;;).
Ezra Muhammad
Syah A , pertama kali melihatnya saya langsung teringat teman saya ketika di
SMA, wajahnya 80 persen mirip namun sikapnya benar-benar berbeda. Sebagai
seorang murid dia memiliki sifat lembut, sangat baik, dan perhatian , mungkin
itu alasan dia senang membantu saya.
Gerard, laki-laki
keturunan batak ini dianggap sebagai laki-laki yang tampan dan keren di kelas. Ia
berkaca mata dan memiliki kemampuan bahasa inggris yang lumayan. Murid yang
dimanapun saya bertemu pasti dia akan mengatakan kata-kata manis. Di awal pertemuan dia senang sering kali menanyakan akun IG
saya, yang memang pada akhirnya saya beri karena prestasinya. Saya sebenarnya
agak terganggu ketika dia sering ngegombal
di tengah-tengah pelajaran dan didepan murid lainnya. Tapi saya pikir itu
adalah salah satu bentuk mencari perhatian, lucu kalau mengingat
kejadian-kejadian itu hemmm selama nilainya baik-baik saja saya akan tetap
tenang, walaupun ia sering main hp dan tidak pernah mengikuti pelajaran dengan
baik. Tapi entah kenapa nilainya selalu diatas rata-rata. Mungkin keburuntungan
atau memang mukzizat. Sering saya melihat ia bertengkar dengan temannya, memang ia terlihat tidak terlalu
akrab dengan yang lain, hanya bergaul dengan chikal. Namun saya yakin
sebenarnya dia anak yang baik. Oya kapan kita makan bareng rard? Hahahah
Hafidz Achyar,
laki-laki dengan kulit gelap ini memiliki wajah yang cukup manis dengan lesung
pipit yang dalam. Dia adalah seseorang yang biasa-biasa saja, saya pikir dia
pendiam, namun setelah melihat video PPAP yang tersebar di IG, berubahlah
pandangan saya padanya hahaha mungkin dalam hal pelajaran dia cukup baik
menangkapnya. Kadang mood-mood an. Tapi saya hargai semangat belajar mu pis.
Ibrahim Chikal
Andrian, cowo berbehel yang ternyata baru saja putus dengan pacarnya dikelas sebelah
ini adalah laki-laki petakilan, di
awal dia cukup bersemangat bertanya apapun, dan tidak bisa duduk disatu tempat.
Kecuali ketika dia sudah mulai mengantuk dan alhasil tertidur didalam kelas.
Spot favoritnya adalah bangku kosong pojok kanan belakang. Saya sangat suka
dengan nama-nama keluarganya terutama nama adik-adiknya,yang selalu saya lupa,
ciko, chikal, cila dan cilo hmm saya terhibur ketika dia memperkenalkan
keluarganya saat pengambilan nilai praktek berbicara. Ketika di penghujung perpisahan saya sempat berfoto bersamanya.
Murid yang ingin dibilang murid kesayangan ini cukup merepotkan ya hahaha
karena dia selalu menagih traktiran Mcd atau bahkan shushi tei.
Imam Zuhdi,
oman... yaaa oman, saya baru tahu nama panggilannya itu di penghujung pertemuan
kami ketika kami sedang bermain “ Tunjuk satu bintang”, saya suka dengan
karakternya; rapih sopan, bertanggung jawab dan cerdas. Di minggu-minggu awal
pertemuan dia sering mendekati saya sekedar untuk bertanya, walaupun terkadang
agak sulit menjelaskannya tapi saya senang dengan perilakunya. Pernah pada
suatu hari ia menawarkan puding a la ala nya, yaitu puding coklat melon. Hmm
siapa yang baru mendengar puding dengan campuran unik ini? Hahaha saya agak
bingung sebenarnya, namun setelah membeli dan merasakan puding tersebut, semua
pikiran negatif dikepala saya langsung terpatahkan. Lembutnya tekstur dan
combinasi rasa yang pas menyatu di dalam mulut saya, dan yang paling saya
hargai adalah it’s hommemade dan dia menjualnya sendiri!! Waaa.. kamu cocok
jadi pengusaha nak.
Kurnia Nur
Amalia, Wanita tinggi dan berkerudung ini adalah sosok yang pendiam, pemalu dan
penurut. Tulisannya sangat rapih dan cukup cerdas dalam menerima pelajaran.
Saya senang dengan sikapnya yang baik, sopan dan lembut.
Muhammad Fauzi
F, Oji ini adalah anak yang pendiam, Sari nama kekasihnya, wajahnya terbilang
ganteng, ia duduk bersama Reyhan, walaupun bersebelahan dengan reyhan
kelihatannya dia tidak terlalu se bersemangats seperti reyhan , atau mungkin
saya belum terlalu mengenalnya, atau dia sebenarnya adalah anak yang cerdas
namun tidak ingin memperlihatkan kepada teman-temannya. Sosok misteriuss. Hmmmm.
Rayhan
Bronovan H, setiap melihatnya pasti saya akan terbayang angka 100 dan tulisan
gramedia. Hahaha ya saya memiliki cerita lucu dengan laki-laki satu ini, reyhan
nama panggilannya. Di minggu-minggu pertama saya tidak menyadari keberadaannya,
walaupun dia duduk didepan. Yang saya tahu dia sering mengobrol dengan teman
sebangkunya Oji, terkadang ia sesekali bertanya tentang pelajaran. Namun saya
juga belum menyadari keberadaannya. Di monitoring pertama dia sempat ditegur
oleh Ka Ratna karena selalu berbicara dengan teman sebelahnya. Tibalah pada
suatu hari saya memberikan ulangan harian bersama kepada merekai. Ketika saya
mengoreksi satu persatu, nilai cukup baik selalu hadir, kemudian kertas
bernama reyhan muncul, tidak ada basa-basi saya langsung koreksi cepat. Karena
sudah hapal dengan kunci jawaban jadi saya dengan cepat memberikan tanda benar
di kertas tersebut, namun yang membuat saya terhenti adalah ketika semua
jawaban teman-temannya salah, dia adalah seseorang yang benar. Saya
berkesimpulan bahwa dia benar-benar memperhatikan pelajaran. Dan saya senang
ternyata dia mendapatkan nila sempurna yaitu 100! Felicitation Reyhan. Belum
sampai situ cerita ini berakhir. Karena sadar saya memiliki murid dengan
potensinya itu, saya ingin memberikannya penghargaan sebuah notebook yang
bertemakan tulisan-tulisan prancis. Akhirnya pada suatu kesempatan saya
memberikannya dikelas. Kemudian setelah kembali ketempat duduk guru, DEG! Saya
baru teringat bahwa harga buku tersebut belum sempat saya copot. :”) hahahah
akhirnya saya langsung memanggil namanya “reyhaannnnnn, itu price nya masih ada
yaa???” “ iya mademoiselle, belinya di gramed ya” DEG..... seolah dunia
berhenti berputar saya benar benar memerah karena malu. Hahaha tapi kemudian
dia berkata “ nggapapa mademoiselle yang penting ikhlas”. Hahahah ya begitulah
ceritanya.
Muhammad Rafi,
memang benar pernyataan tentang di kelas berapapun kamu mengajar, akan selalu
ada murid yang selalu ingin mendapatkan perhatianmu. Mulai dengan cara yang
baik seperti rajin di kelas, selalu mengerjakan tugas, tidak pernah, terlambat,
bahkan sampai membantumu menenangkan suasana kelas. Tapi, ada juga yang mencari
perhatianmu dengan justru bersikap usil di kelas, mengganggu temannya, bahkan
mengganggumu. Ya Rafi namanya cowo berisik, dengan rambut jatuh ini pernah
sekali dipanggil keruang BK akibat pergi meninggalkan kelas dan tidak kembali
karena merokok di rumahnya, alasannya dia mengambil buku perancis. Sesampainya
disekolah, ternyata dia ketahuan merokok karena baunya. Dia sering kena sumpah
serapahnya Madame, semangatnya terkadang naik turun, ia sering main hp, kalau
sedang uts atau ulangan bersama, dia pasti tidak bisa diam, pintar mencari
peluang contekan hmmm tapi diakhir pertemuan dia meminta maaf atas segala
kesalahan yang telah dia buat, dan saya sangat hargai itu. Setidaknya saya tahu
bahwa dia masih memiliki sisi baik. Dan saya yakin dia akan menjadi siswa
terbaik suatu hari nanti.
Dani Setyawan
Anak baru ini, moodnya sulit ditebak. Saya pertama kali melihatnya adalah
ketika ia dengan ibundanya berada di depan meja piket dan menanyakan keberadaan
kepala sekolah, tapi kebetulan kepala sekolah sedang tidak ada di tempat, jadi
kemudian esok hari beliau harus datang kembali kesekolah ini. Pada selasa pagi,
ketika masuk ke kelas, saya dikejutkan dengan keberadaannya. Dia berpakaian
dengan sederhana, duduknya dibelakang disamping Rafi. Yang sangat saya
sayangkan adalah sikapnya sehari-hari dikelas. Dia lebih sering
bermalas-malasan, bermain hp atau bahkan tertidur disaat saya menjelaskan
materi. Pernah suatu hari saya bertanya mengapa ia sering tertidur dikelas,
ternyata pada malam hari, ia harus membantu ibunya membuat sesuatu untuk
dijual. Saya sangat yakin sebenarnya dia adalah seorang anak yang baik, pun
sebenarnya ia juga anak yang bertanggung jawab.
Naufal Rafi
Frizal, panggil saja Opal, laki-laki yang cukup terkenal karena account instagramnya
ini adalah seseorang yang kreatif, tidak kenal urat malu. Mungkin bahasa
gaulnya dia adalah seorang indovidgram, karena dia senang memposting
video-video dengan cerita lucu bersama teman-temannya. Saya selalu mengikuti
hampir semua video yang dia buat. Hem, video favorit saya adalah video PPAP!
Unik sekali. Memanfaatkan momentum disaat lagu PPAP sedang viral, dia mencoba
membuatnya sedikit berbeda dari para cover PPAP lainnya. Mungkin berkali-kali
saya tonton video itu, selain karena musiknya yang riang, namun konsep dan
cerita yang disajikan oleh video tersebut sangat tertata dengan baik. Saya
doakan semoga anak ini menjadi anak yang sukses, gali terus bakatmu pal.
Nayla
Salsabila Sabri, saya tidak terlalu mengenalnya dengan baik, dia adalah sosok wanita
manis dengan hijab cantiknya. Selama bersamanya, saya pikir dia merupakan
seseorang yang pendiam. Kenangan yang saya ingat bersamanya adalah ketika
ulangan UTS tiba, dalam pelajaran bahasa prancis, ternyata saya mendapatkan
kelas dimana hampir setengah murid saya dikelas tersebut. Namun jangan harap
dengan mudahnya saya ingin memberikan kunci jawaban. Saya ingin mengajarkan
kepada mereka bagaimana rasanya mendapatkan nilai dengan hasil sendiri, dengan
usaha sendiri, karena jika mendapatkan nilai bagus, akan menjadi kepuasan
tersendiri dan akan memotivasi untuk keepannya. Seperti yang dilakukan Nayla
ini, ketika sedang pelajaran dia bertanya kepada saya mengenai beberapa soal
yang menurutnya agak sulit, kemudian saya membantunya dengan runtutan cara menyeselaikannya.
Saya hanya menuntunnya dan dengan sempurna ia mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaannya sendiri.
Putra Muhammad
F, jika menyebut nama putra, yang terlintas dipikiran saya adalah sosok
laki-laki kecil, imut nan empuk ._.v dia duduk dengan temannya yang bernama
yosia, walaupun duduk bersama namun saya rasa mereka cukup berbeda pendapat,
jadi setelah adanya rolling tempat duduk yosia tidak bersamanya lagi. Saya
senang dengannya, terlebih ketika saya dihadapkan pada suatu kejadian, pada
waktu itu setelah pelajaran saya, mereka harus pergi ke Laboratorium untuk
melanjutkan pelajaran yang lain. Namun yang membuat saya bingung adalah
beberapa anak terlihat sedang didepan ruangan, melakukan aktifitas tidak
berguna. Akhirnya saya dekati mereka dan menanyakan hal tersebut. Ternyata
mereka dikeluarkan akibat salah satu barang lab telah pecah, dan tidak ada
seorangpun yang mengaku. Dengan sikap dewasanya, putra mencoba menyadarkan
temannya untuk mengaku, dan menyelesaikan masalah ini. Resiko apapun ia hadapi,
itu prinsipnya. Cukup menarik cerita ini ya. ;)
Yosia saya
memanggilnya, laki-laki dengan kacamata dan rambut yang sedikit klimis serta
selalu berpakaian rapih ini murid yang cukup unik. Dia selalu ingin terlihat
berbeda ketika didalam kelas, respon yang dia lakukan selalu diluar ekspektasi
saya, contohnya ketika dia menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, jawabannya
sering kali tidak tepat namun masih berhubungan. Terkadang lelah juga
menghadapinya, namun semangat belajaranya yang tinggi membuat saya tidak patah
semangat mengajarnya. Pernah suatu ketika saya meminta mengumpulkan buku paket
yang harus terisi dari halaman 1 sampai 30, ketika saya memeriksanya ternyata
banyak bagian yang belum dia jawab, sayapun segera memanggilnya dan bertanya “
Yosiaaa, kenapa ini banyak yang ngga diisi?” lalu iapun menjawab “ habisnya
saya ngga ngerti mademoiselle, saya Cuma ngeti yang la famille doang, lagian
kata Mme kan nanti utsnya fokusnya la famille aja” kemudian saya berkata “
yaudah kamu coba lihat temen-temen yang udah sana” lalu ia mejawab “ terus saya
nyontek gitu mademoiselle?” hati sayapun terhentak, seperti ada sesuatu yang
memukul batin saya. Sebagai guru, mungkin saya merasa gagal. Karena hal
tersebut yang membuat anak-anak mengejar nilai saja, sekalipun itu tuntutan
guru pamong untuk dimasukkan ke buku nilai,menurut saya menyuruh anak untuk
menyalin memang tidak boleh dilakukan. Namun saya tidak ingin murid saya ikut
gagal, sayapun kemudian menyuruhnya untuk mengerjakannya diluar jam pelajaran
bersama saya.
Rea Mauludy
Suryaman, laki-laki hitam manis ini memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi
dan sangat dewasa terlihat dari cara bicara dan caranya bersikap sehari-hari,
ditambah kemarin belum lama dia diamanahkan sebagai ketua pagelaran kelas XI
MIA 1. Ada sedikit cerita tentangnya ketika saya selesai ujian Akhir PKM, pada
saat itu bel masuk istirahat berbunyi, teman-temannya langsung bergegas menuju
lab, namun ada beberapa anak laki-laki yang masih ada didalam kelas menemani
saya membereskan laptop dan dokumen-dokumen, ketika seseorang anak mendekati
saya, kemudian dia berkata “ mademoiselle maafin saya selama ini yaa
mademoiselle kalo saya sering bikin salah ..” namun sebenarnya saya tidak
pernah mempermasalhkan sikapnya sehari-hari akan tetapi saya sedih dimana
ketika saya sedang melaksanakan ujian, anak tersebut bermain hp dan tidak
memperhatikan saya. “kalian kenapa berisik dan main hp sihhh tadi???? Kata saya
agak sedikit kecewa. Dalam perbincangan itu Rea pun mendekati saya, kemudian
dia menenangkan hati saya dengan mengatakan “Nggapapa mademoiselle, kita itu
ngobrol bukan untuk bercanda tapi karena kita diskusi, lagian menurut saya
dosen mademoiselle dan mme delly juga paham ko kalo kondisi kelasnya kaya gini,
ini kan lebih natural, lagipula saya juga ngga suka kalo kelasnya dibuat-buat.”
Serunya. “Iya mademoiselle lagian saya kalo kelasnya sepi dan diem saya malah
jadi ngantuk” Sulthon memberi penguatan. Disitu saya langsung berpikir bahwa
apa yang dikatakan mereka adalah benar, lagipula ketika nanti kita mengajar,
kita akan benar-benar menghadapi situasi reel, bukan situasi buatan seperti
kebanyakan mahasiswa PKM lainnya yang menyuruh siswa agar tidak berisik dan
tertib.
Sari
Widiastuti, Saya memanggilnya sari, wanita manis yang berkerudung ini
memberikan kesan pertama kepada saya bahwa dia adalah seseorang yang jutek,
namun saya benar-benar salah menilainya. Beberapa kali dia sering menyapa saya
dengan nada begitu dingin, dan beberapa pertemuan dikelas ketika dia menanyakan
sesuatu kepada saya sikapnya benar-benar dingin sedingin angin malam. Namun
saya tersadar bahwa isi dari setiap perkatannya itu adalah dia berusaha untuk
peduli dengan saya. Dan itu terbukti hingga akhir pertemuan kita, mungkin
memang seperti itu karakternya, mungkin pula karakter itu yang membuat Fauzi
teman sekelasnya mencintainya. Dia adala seorang wanita yang moodnya sering
berubah-ubah, kalau sedang rajin dia akan terus memperhatikan pelajaran dan
bertanya-tanya, namun ketika moodnya sedang buruk, hancur dunia persilatan.
Hahahah.
Syafira, Fira
sapaan akrabnya, wanita yang satu ini adalah soulmatenya sari teman
sebangkunya. Dia adalah seorang wanita yang imut, wajahnya terlihat seperti
keturunan Arab, tubuhnya langsing dan lesung pipitnya yang dalam membuatnya
terlihat lebih manis. Dia sempat tidak masuk berminggu-minggu, sayapun melihat
IG story miliknya yang menunjukkan bahwa dia sedang dirawat dirumah sakit. Dia
memiliki sakit organ dalam, sulit bernapas katanya. Namun setelah pulang dari
rumah sakit, alhamdulillah dia sudah lebih baik. Semoga sakitnya tidak kembali
lagi ya Fira. Saya ingat satu kejadian dimana ketika dia mendapatkan nilai
remedial di ulangan tengah semester, sedangkan teman sebangkunya sari
mendapatkan nilai tinggi diatas 90, singkat cerita sari menyanggah saya ketika
sedang mengoreksi bersama, ternyata nilai yang saya berikan ada kesalahan, saya
membenarkan nomer yang seharusnya salah, dan saya menyalahkan nomer yang
seharusnya saya benarkan. Walaupun nilai tersebut tidak mengubah segalanya
namun saya sangat menghargai kejujuran mereka. Begitulah seharusnya, karena
memang nilai bukan segalanya. Kita hanya harus fokus terhadap passion yang kita
memiliki namun tanpa melupakan usaha di segala bidang lainnya, tidak perduli
berapa nilai yang didapat, yang terpenting adalah sudah seberapa banyak usaha
kita untuk mencapainya.
Sulthon Makruf
Z, Sulthon ini adalah anak yang sangat lucu, rambutnya selalu berantakan,
badannya kurus hampir mirip dengan batang bambu. Saya sempat berpikir bahwa dia
seorang anak yang tidak memiliki semangat belajar. Ia memiliki kantung mata
sangat mencolok, dan memang sering kali saya melihatnya tidur disaat jam
pelajaran. Namun memang yang perlu disadari, bahwa tidak semua anak dapat diperlakukan
dengan cara yang sama. Sulthon adalah seorang anak yang moodian, ketika moodnya
sedang turun dia benar-benar tidak ingin belajar, akan tetapi ketika moodnya
sedang baik, dia akan menjadi murid paling menonjol dikelas. Dia akan
bertanya-tanya jika dia tidak mengerti, dan sayapun salah menilainya, pada
kenyataannya dia seseorang yang dapat menangkap penjelasan dengan cepat. Maka
dari itu, tergantung bagaimana guru memberikan media pembelajarannya. Sulthon
adalah tipikal orang yang mudah bosan, dia akan bersemangat jika suasana kelas
ramai, namun sebaliknya, jika suasana kelas sangat sepi, udara pagi akan
berbisik ditelinganya “tidurlaahhh~ tidurlahhhh nak ~” hahahaha.
Kalau
mengenang kembali masa-masa PPL, rasanya memang menyenangkan ya . Hari-hari
berkumpul bersama, bercengkrama yang telah kita lalui selama ini, rasanya
begitu singkat, suka duka yang saya rasakan tidak pernah pergi dari ingatan
saya. Saya sangat beruntung bisa mengajar di SMA 27, karena memang benar-benar
banyak pelajaran yang dapat saya ambil terutama dari murid-murid kesayangan
saya di MIA. Mereka sangat pintar, lucu, dan unik. Sayang seribu sayang hanya
lima bulan waktu saya disana. Padahal saya sangat ingin dekat dengan mereka.
Jangan
khawatir, kenangan-kenangan kecil terekam jelas dikepala seperti ketika saya
selalu lupa menandatangani literasi kalian, ketika pelajaran mulai berganti dan
Andi masuk secara tiba-tiba lalu kalian meledek saya, entah apa alasannya
hahaha, saya benar-benar rindu suasana kelas yang terkadang ramai, terkadang
sepi karena banyak yang tidak enak badan, terkadang karena akan ada ulangan
berikutnya, terkadang pula tugas yang menumpuk membuat kalian tidak fokus di
pelajaran saya.
Sungguh berat
rasanya meninggalkan kalian. Terimakasih Alicia, Febby, Oji, Reyhan ,Alifya, Jessie
,Dinda ,Erika ,Mizan, Ganjar, Aprizal, Ardhia, Diaz, Sulthon ,Balqis, Chikal, Gerard,
Haryati ,Hafidz, Imam, Kurnia,Rea ,Rafi, Ezra, Mujellalah,Muti, Feni Nadya
,Opal, Nayla,Yosi,Putra, ,Sari, Sittah, Syafira, dan Dani. Terimakasih pelajaran berharganya, terimakasih udah mau dengerin mademoiselle dikelas, terimakasih udah mau perhatiin mademoiselle, terimakasih untuk kerja keras kalian, terimakasih udah bikin kangen tiap hari selasa dan rabu, terimakasih ya.
Terlalu banyak
moment indah yang kita lewati, tak terasa lima bulan sudah kita bersama dan itu
menandakan bahwa berakhir pula tugas saya mengajar di MIA 1. Saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak
disengaja. Allah SWT mempertemukan untuk satu alasan, entah untuk belajar atau
mengajarkan, entah hanya sesaat atau untuk selamanya, entah akan menjadi bagian
terpenting atau hanya sekadarnya, akan tetapi tetaplah menjadi yang terbaik di
waktu tersebut, tidak ada yang sia-sia karena Allah yang mempertemukan.
Belajarlah
dari Barat, tapi jangan jadi peniru Barat, melainkan jadilah murid dari Timur
yang cerdas begitu Tan Malaka berkata. Push yourself because, no one else is
going to do it for you. Dont stress, do your best every day that brings you
closer to your dream. Au revoir Mes Chèrs élèves. Je vous kiffe tellement!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar